Jumat, 17 Juli 2009

Kajian Mengenai Khittah Perjuangan HMI oleh KPC


YogyakartaKhittah Perjuangan HMI merupakan dokumen yang menggambarkan konsepsi ideologis sebagai upaya kader memberi penjelasan tentang cara pandang HMI mengenai semesta eksistensi yang wajib diakui, kebenaran yang wajib diperjuangkan, jalan hidup yang wajib dijunjung tinggi, cita-cita yang perlu diraih, dan nilai-nilai yang mengikat atau menjiwai kehidupannya secara individual maupun sosial.

Pengalan kutipan diatas diambil dari isi pendahuluan dari Khittah Perjuangan HMI. Sabtu (27/06) pukul 16.00 – 17.30 bertempat di sekretariatan HMI Cabang Yogjakarta Karangkajen MG III / 966 Yogyakarta mengadakan kajian mengenai Khittah Perjuangan HMI. Banyak hal yang didiskusikan pada sore itu (kemarin) mengenai Khittah perjuangan HMI ini karena Khittah Perjuangan merupakan landasan dasar dan pijakan awal dalam memahami HMI.

Khittah perjuangan HMI dalam Bab Asas ada enam poin yaitu: keyakinan muslim, wawasan keilmuan, wawasan sosial, kepemimpinan, etos perjuangan, dan hari kemudian.
Dari Keenam asas tersebut mencoba di kaji oleh KPC (Korp Pengader Cabang) HMI Cabang Yogyakarta kemudian di korelasikan dengan realita dilapangan ketika memberikan materi pada LK I (Latihan Kepemimpinan) apakah sudah sesuai dengan Asas atau tidak. Banyak pertanyaan muncul dari para pemateri dan pemandu yang waktu kajian ini ikut hadir. Pemateri kajian Khittah perjuangan HM adalah Luluk Ifadah mahasiswa UIN Yogyakarta Fakultas Tarbiah dan untuk moderator dipimpin oleh Pak Ihap dari UIN Yogjakarta Fakultas Syariah.

“Barometer ukuran suatu kesuksesan materi LK I seperti apa?, apakah memateri mamapu membuat kader bingung berarti materi itu sukses atau gimana?” ujar Dodi menanyakan pada pemateri kajian Khittah Perjuangan. Setelah selang mengumpulkan beberapa pertanyaan dari pesertalain pamateri menjawab” Kesuksesan yang dimaksud dalam pemateri LK adalah ketika forum menjadi aktif dan kritis dalam bertanya sesuatu yang belum mereka ketahui. Dan kalau toh mereka jadi binggung, bingungnya itu mencoba untuk mengaji dan rasa ingin tahunya muncul” kata Luluk Ifadah menjelaskan pada semua peserta. “memang tidak mudah membuat forum seperti itu jika pemateri juga kurang menguasai materi yang akan disampaikan pada kader” ujar Luluk menambahkan.

Bisa dibilang dalam kajian khittah perjuangan HMI kali ini lebih banyak mengupas tentang kepemimpinan dalam Islam. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan materi yang diberikan pada peserta kajian ini. “hal yang perlu diperhatikan oleh pemandu atau pemateri salah satunya: pentingnya dalam melakukan apresiasi mengaitkan dengan materi sebelumnya, mengunakan media seperti tulisan misalnya, mengunakan argumentasi yang membumi dan menerjemahkan nilai-nilai rigid kepemimpinan dalam islam, memgaitkan antara satu teori dengan realitas yang ada, membalik banyak hal berkaitan dengan proses kegiatan gajar-mengajar” kata Luluk Ifadah menjelaskan secara rinci pada peserta.

Yudi salah satu pemandu bertanya berdaarkan pengalamanya ketika jadi pemandu LK “Korelasi atau hubungan kepemimpinan Islam zaman Rosul dengan idealnya seorang kepemimpinan zaman sekarang.” Tidak lama kemudian pertanyaan itu dijawab oleh pemateri. “Dalam hal ini kita biasa membagi tiga bagian fase yang pertama Origining dalam fase ini kita bisa menjelaskan masa yang komplek dalam hal sifat-sifat nabi, akhlak dan kepribadian nabi dalam menghadapi segala macam masalah. Fase kedua Change, fase ini kita dapat menjelaskan tentang perubahan ketika nabi menjadi memimpin dan bagaimana pengikutnya mengikuti kebaikan yang ditunjukan nabi pada sahabat dan umatnya. Fase ketiga Development, fase ini menjelaskan pengembangan aturan yang baik untuk diterapkan dan diikuti pada saat sekarang.” Itulah korelasinya dalam materi KDI (Kepemimpinan Dasar Islam) ujar Luluk Ifadah. Untuk pemateri Akhwat, Luluk Ifadah menyarankan mencari referensi yang berimbang jika nantinya mendapatkan materi KDI. “Karena pertanyaan mengenai kepemimpinan wanita dalam Islam pasti akan muncul di forum” sedikit penambahan dari Luluk Ifadah seraya menutup kajian khittah perjuangan HMI. (Ismail)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar