tag:blogger.com,1999:blog-85518042799926576662024-03-05T23:31:05.342+07:00Warta Himpunanhead, heart, handwartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.comBlogger57125tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-27635506492611588212013-04-04T03:55:00.001+07:002013-04-04T03:55:10.492+07:00KOHATI Dalam Bingkai HMISuryanti<br />
Ketua KOHATI Cabang Yogyakarta 2012<br />
<br />
Modernisasi dan pembangunan merupakan dua hal yang menjadi prioritas dalam sebuah dinamika organisasi. Untuk itu perlu adanya penataan dalam tatanan nilai, moralitas, pengetahuan, penguasaan teknologi dan pengayaan konsepsi tentang islam. Sebagai salah satu organisasi kemahasiswaan yang hadir sebagai gejala sosial yang mewadahi aspirasi kaum terpelajar islam, HMI MPO memberikan ruang gerak bagi setiap pibadi yang terlibat didalammnya dan konsisten dalam upaya pengembangan fitrah manusia sebagai individu sosial dan agamis. Hal ini dapat dilihat dari sejarah panjang yang telah ditorehkannya selama ini dengan dinamika yang terus begejolak didalammnya, termasuk dalam konstruksi pemikiran dan pemahaman terhadap konsepsi <i>Bias gender.</i> Pemahaman tentang arti dan peran perempuan selama ini terpahami secara gradual dengan tahapan yang bebeda pada setiap masanya, dimana wadah pengembangan potensi kader HMI wati -yang disebut dengan KOHATI- telah dileburkan dan <i>include</i> dalam bidang yang ada, artinya KOHATI dimaknai dalam tingkat persepsi dan posisi struktural HMI melalui aktualisasi kader HMI wati dalam bidang-bidang yang ada, tidak ada sekat dan pembeda berdasarkan gender yang dimiliki.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Namun, seiring waktu berjalan dan perjalanan sejarah dengan pergolakan anak zaman yang ada, maka kondisi ini mulai berangsur menjadi pergeseran pemikiran bersama, dimana KOHATI lebih dimaknai sebagai kebutuhan yang mendasar dan menjadi bagian dari jawaban atas stagnasi pemikiran dan aksi HMI-wati selama ini. <br />Perkembangan zaman menginginkan wanita sebagai objek sekaligus sebagai subjek bagi kehidupan masyarakat, seperti halnya sebagai anggota KOHATI, harus dapat mempersiapkan diri sebagai calon ibu yang baik, muslimah yang terdidik, pribadi sholihah yang senantiasa memiliki integritas dalam berbagai lini kehidupan. Hal ini tentunya dapat ditempuh melalui proses pembinaan oleh KOHATI itu sendiri menurut konsepsi yang ada. <br />
<br />KOHATI memiliki tujuan “Terbentuknya sosok mar’atussholihah yang mampu melakukan upaya transformatif dalam mewujudkan tatanan masyarakat yang diridhoi ALLAH SWT”. Seperti yang tertuang dalam pedoman dasar KOHATI tentang citra diri KOHATI yang mengkendaki HMI wati mandiri dalam segala hal diantaranya adalah kemandirian spiritualitas mar’atussholihah, kemandirian dalam bidang pendidikan, politik, sosial kemasyarakatan, dan bidang ekonomi. Karena Pada hakikatnya KOHATI terbentuk untuk menciptakan kader – kader ulil albab sebagai wujud integral kelembagaan dalam pencapaian tatanan masyarakat yang diridhoi ALLAH SWT. Idealnya memang seperti itu, namun usaha yang selama ini dilakukan ternyata belum dapat menyentuh pada tatanan penyadaran bahwa KOHATI sebagai wadah aktualisasi kader putri/ akhwat dan juga partner kerja dari seluruh elemen kepengurusan, bukan hanya sebagai pelengkap bagi HMI. <br />
<br />Sebenarnya, secara teoritis para kader KOHATI memiliki “chance” atau kesempatan yang lebih banyak dari segi wawasan dan pengalaman dibandingkan para pemudi yang non organisasi tergantung pada kemauan dan kemampuan dari para kader akhwat sendiri, modal utama bagi suatu keberhasilan adalah pendidikan tinggi yang berarti akan melahirkan wanita – wanita sarjana, apalagi di tunjang dengan pola pendidikan HMI menjadikan kelompok terdidik wanita muslimah yang nantinya sadar akan hak, tanggung jawab dan peranannya sesuai ststus yang diembannya. <br />
<br />Dapat dikatakan bahwa tantangan yang tengah dihadapi oleh KOHATI saat ini adalah (a) Maraknya budaya matrealisme, hedonisme dan apatisme. (b)Maraknya pro kontra diskursus feminisme yang berdampak pada lahirnya golongan-feminisme liberal dan feminisme radikal, bahkan apatis terhadap perkembangan isue tersebut. (c) Muncul pula golongan islam tekstualis yang menyamakan ajaran islam dengan budaya bangsa arab (islam terbatas pada sekedar symbol. (d) Minimnya pemahaman dan internalisasi ajaran islam. (e) Sistem birokrasi kampus yang cenderung “membonsai” potensi mahasiswa. (f) Kader akhwat semakin terjebak pada kultur patriarkhi. <br />
<br />Ada beberapa solusi atau langkah penanggulangan yang sudah dirumuskan pada setiap saat diadakannya Penataran KOHATI dengan mencoba menganalisis kondisi kader putri dalam rekayasa masa depan KOHATI yaitu memunculkan sosok kader putri pada forum yang biasanya tidak didominasi kaum putri (kajian dan aksi), membangun kemandirian tanpa harus meninggalkan kodrat biologisnya (menjaga aurot dsb), mencitrakan diri dengan potensi yang ada, bukan sekedar “simbol wanita” saja (konco wingkeng, macak, manak dan masak dll), berani membuktikan kemampuan dan kapasitas yang dimiliki dengan bentuk partisipasi aktif (mengikuti setiap jenjang pendidikan yang ada, berani tampil di garda depan perjuangan, menjadi partner yang seimbang dengan kader putra) dan tidak meng “eksklusif” kan diri pada komunitas kohati semata.<br />
<br />Pada realitasnya sepertinya kader akhwat saat ini belum siap menerima kembali status dan kedudukannya dalam meningkatakan kualitas fungsinya sebagai kohati. Tantangan tersebut belum bisa dihadapi sepenuhnya, banyak wacana namun sedikit aksi yang terealisasi sehingga menjadikan pergerakan KOHATI mandeg dalam berkreasi. Faktor internal kader lebih dominan mempengaruhi, belum sepenuhnya muncul keberanian untuk menjadi pribadi mandiri, minimal tidak menjadi “benalu” yang sering merepotkan orang lain, melakuakn apa yang bisa dilakukan dengan usaha maksimal. Dengan melihat realitas semacam ini, maka dibutuhkan gebrakan yang lebih representatif untuk menumbuhkan kepercayaan diri terhadap kemampuan yang dimiliki setiap kader akhwat. Selain itu juga dibutuhkan keikhlasan yang utuh dari segenap HMI-wan untuk menerima kehadiran lembaga KOHATI melalui dukungan dalam upaya memahami dan ikut serta memajukan potensi kader putri HMI. <br />
<br />Melalui ikhtiar tersebut diatas, diharapkan akan terwujud pemahaman bersama akan pentingnya peran serta dari semua pihak yang terlibat langsung dalam organisasi HMI; baik kader, pengurus maupun alumni dalam mewujudkan cita HMI sebagai organisasi yang memberikan kemaslahatan bagi ummat manusia yang utuh, tidak terbatas oleh ras, gender maupun status sosial yang ada, sehingga diharapkan optimalisasi peran serta dari semua pihak mampu terwadahi secara baik dan konstruktif dalam pengembangan organisasi secara umum, meupun pribadi-pribadi yang terlibat didalamnya sebagai representasi HMI yang mampu berupaya memberikan percikan rahmat bagi seluruh alam sebagai bukti perannya sebagi hamba Allah dan sekaligus Kholifah di bumi.wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-75824071989174923892013-04-04T03:51:00.003+07:002013-04-04T03:51:36.993+07:00Tentang KehilanganAinul Jihad Nurdin<br />
HMI Komisariat Fakultas Ekonomi UII <br /><br />Manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang tak pernah bisa lepas dari berbagai macam masalah, karena memang manusia memiliki hobby dalam membuat masalah, dan masalah yang dibuatnya tersebut tentunya nanti akan berdampak pada diri pribadi pembuatnya maupun berdampak pada yang lainnya. Terlepas dari baik dan buruk atau pun untung dan rugi dampak yang muncul dari sebuah masalah, sesungguhnya masalah itu datang sebagai ujian bagi manusia agar manusia dapat memperbaiki dirinya menjadi lebih baik dari sebelumnya dan sebagai peringatan agar manusia sadar dan tak lagi mengulangi kesalahan maupun kelalaian yang diperbuatnya. <br />
<br />
<a name='more'></a><br />Manusia memang akan menghadapi setiap masalah sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya, sehingga tidak mengherankan jika manusia yang satu dengan manusia yang lainnya akan menghadapi masalah yang berbeda-beda. Dari berbagai macam masalah yang dihadapi oleh kita sebagai seorang mahluk Tuhan ternyata terdapat sebuah masalah besar yang perlu untuk kita khawatirkan bersama, karena kerap kali masalah ini akan membuat kita sebagai mahluk tuhan menjadi lupa dan bahkan “buta”. Masalah ini tidak lain adalah apa yang sering disebut sebagai “Kehilangan”.<br />
<br />Berbicara tentang masalah kehilangan tentu bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi kita, karena memang hampir semua dari kita pernah mengalami yang namanya kehilangan. Sebagai seorang manusia, masalah kehilangan menjadi masalah yang terkadang tak ingin kita jumpai dalam hidup ini, karena masalah ini membuat sesuatu yang kita miliki dan yang kita cintai akan menghilang dari kita. Jika ada yang bertanya pada kita “apa yang hilang?” maka uang, cincin, kalung, sandal, sepatu, celana, baju, handphone, laptop, sepeda motor maupun mobil, bahkan kedudukan, jabatan atau pun seorang kekasih akan menjadi sebagian dari sekian banyaknya jawaban yang akan kita berikan dari pertanyaan tersebut. <br />
<br />Meskipun kita memiliki jawaban yang berbeda-beda dari pertanyaan “apa yang hilang?”, namun kita akan sepakat bahwa hilangnya sesuatu yang kita miliki itu akan membuat kita merasa sedih, tak rela, dan bahkan marah bila kita mengetahui sesuatu yang kita miliki itu hilangnya karena diambil secara paksa maupun secara diam-diam dari kita. Apa lagi jika yang hilang itu adalah sesuatu yang sangat kita cintai dan butuhkan, tentu akan membuat kita semakin sedih, tak tenang, menangis, semakin tak rela, semakin marah, membuat pikiran terus memikirkannya yang akhirnya menjadi beban bagi pikiran itu sendiri, dan bahkan ada yang membuat sebagian dari kita menjadi gila.<br />
<br />Wajar memang jika seorang manusia tak ingin berjumpa dengan masalah kehilangan, karena akan memberikan dampak yang buruk bagi siapa yang mengalaminya. Namun bagaimana jika pertanyaan “apa yang hilang?” tadi ditanyakan ulang kepada kita dan ternyata kita memiliki sebuah jawaban yang sama dari pertanyaan tersebut, yaitu IMAN. Hilangnya iman dari diri seorang manusia tentu akan menjadi hal yang sangat ditakutkan, sesuatu hal yang tak ingin dirasakan, sesuatu yang tak ingin dialami oleh seorang mahluk Tuhan yang sadar. Karena memang imanlah yang akan menjadi penerang bagi manusia dalam menjalani kehidupanya di dunai ini, menjadikan manusia selalu menyadari bahwa dirinya hanyalah seorang mahluk yang suatu saat akan kembali kepada Tuhan-nya. <br />
<br />Lalu bagaimana dengan kita yang telah kehilangan uang, kalung, cincin, hadphone, laptop, sepatu, baju maupun mobil tadi. Bagi kita yang telah kehilangan harta, jabatan atau pun seorang kekasih yang dimiliki dan yang dicintai, adakah kita juga akan bersedih, menangis, tak rela, khawatir dan takut bila iman telah hilang dari diri kita? <br />
<br />Dalam hidup ini, sering kali kita menempatkan iman bukanlah sebagai hal yang berharga, bahkan tak lebih berharga dari sebuah sandal jepit. Sehingga bila iman itu hilang, kita tidak bersedih dan tidak pula menangis, bahkan kita masih bisa tersenyum dan bercanda karena kita merasa tak ada sesuatu yang berharga yang telah hilang dari kita. Begitu pula dalam melakukan aktivitas kita, kadang kala kita lebih membutuhkan hanphone maupun mobil dari pada iman, sehingga kita tak pernah merasa takut dan khawatir bila iman kita akan diambil secara paksa maupun secara diam-diam oleh para setan pencuri dari kita, oleh setan-setan penggoda yang tak pernah rela bila iman tertanam kuat dalam qalbu manusia.<br />
<br />Hilangnya iman dari diri kita sudah seharusnya menjadi sebuah masalah besar yang harus kita khawatirkan bersama, sebuah masalah yang harus mulai kita perhatikan secara terus menerus. Karena apa jadinya dunia ini bila diisi oleh manusia-manusia yang telah kehilangan iman, bukankah kita tahu bila iman telah hilang dari diri kita, kita pun akan mulai melupakan Tuhan kita, kita juga mulai tak sadar bahwa kita hanyalah mahluk ciptaan Tuhan yang diberikan tanggung jawab untuk mengurusi bumi ini. Akhirnya kita pun mulai berbuat sesuka hati, menumpahkan darah diantara sesama, merusak alam demi memenuhi keinginan napsu yang tak pernah terpuaskan, menyuarakan yang munkar dan kemudian yang ma’ruf pun kita tinggalkan.<br />
<br />Sebagai seorang mahluk ciptaan Tuhan yang telah mendapatkan limpahan nikmat dari Tuhan, sudah seharusnya kita tak hanya membutuhkan dan mengkhawatirkan harta dan jabatan yang kita miliki maupun orang-orang yang kita cintai semata, tatapi juga kita seharusnya mulai membutuhkan dan menghkawatirkan iman kita, hingga kita akhirnya dapat menjaga iman kita agar tak hilang dan tetap berada dalam diri kita, yang kemudian menuntun kita menjadi mahluk ciptaan Tuhan yang dapat menjalankan tanggung jawabnya di muka bumi ini.wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-35458271259376270522013-04-04T03:48:00.004+07:002013-04-04T03:48:41.482+07:00Peran Organisasi Mahasiswa dalam Menyikapi Persoalan BangsaBy : Firna Hayyu Nindya Maritsa<br />
HMI KOmisariat Fakultas Ekonomi UII<br /><br />Assalamu’alaikum Wr. Wb<br />Berbicara tentang peran mahasiswa merupakan hal yang tiada hentinya untuk dibahas karena mencakup semua elemen dan aspek kehidupan. Mahasiswa secara ideal adalah mahasiswa yang peka terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di sekitarnya, mulai dari lingkungan masyarakat hingga ke lingkungan yang lebih luas yaitu permasalahan bangsa. Lalu bagaimana jika mahasiswa sekarang ini banyak sekali yang apatis, pragmatis dan egois? Persoalannya tergantung pada individu masing-masing. Mengapa demikian?<br />
<br />
Bayangkan saja jika banyak individu yang hanya bisa duduk di kelas sambil mendengarkan dosen berbicara, duduk di depan layar kaca dan hanya bisa berkomentar atas apa yang telah diupayakan mahasiswa yang mau dan peduli terhadap lingkungan sekitar, tanpa ikut membantu dan tidak ada implementasi yang nyata, rasanya semua itu percuma. Not action talk only. Tidak ada bedanya antara anak SD dan Mahasiswa. Banyak dari mereka yang tidak tahu bagaimana seharusnya peran mereka sebagai mahasiswa dan ada juga yang sudah tahu idealnya menjadi mahasiswa tetapi tidak mau merealisasikannya agar mendapatkan manfaat dan kemaslahatan untuk orang banyak. Mereka cenderung memikirkan diri sendiri, yang penting segala keinginan yang bersifat senang-senang terpenuhi tanpa ada tanggung jawab lebih atas gelarnya sebagai mahasiswa yang dikenal sebagai agen perubahan.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />Lalu hal selanjutnya yang harus kita pikirkan adalah introspeksi diri, tanyalah kepada diri kita masing-masing, sudahkah kita menjadi mahasiswa yang ideal? Mahasiswa yang mau peduli terhadap permasalahan-permasalahan di lingkungan sekitar kita untuk mendapatkan manfaat bagi orang banyak? Atau malah kita termasuk golongan mahasiswa yang apatis, pragmatis dan egois? Tentu hanya pribadi kita masing-masing dan Allah SWT yang tahu jawabannya. Lalu jika Anda seorang organisatoris, hal-hal apa yang seharusnya Anda lakukan sebagai mahasiswa yang telah bernaung di dalam organisasi mahasiswa? Tentu tidak mudah untuk menjawab pertanyaan seperti itu, tetapi minimal kita bisa mengusahakan untuk memulai dari hal-hal kecil, dan dimulai dari diri kita sendiri. Kita sudah menemukan para penguasa-penguasa negara yang bertindak semena-mena terhadap rakyat, dan banyak sekali harapan-harapan dari rakyat kecil kepada kaum mahasiswa untuk meneruskan tombak estafet perjuangan bangsa ini. Namun apabila hari ini kita tidak bisa membangun diri kita sendiri, apakah mungkin kita bisa membangun negeri kita ini suatu saat nanti? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing.<br />
<br />Sebenarnya kita bisa melakukan apa saja yang bisa kita lakukan untuk menghadapi permasalahan Bangsa, asalkan cara yang kita pakai adalah cara yang baik, yang bisa mencerminkan bahwa mahasiswa adalah sosok yang mempunyai intelektual tinggi. Kemampuan soft skill dan cara pandang kita sebagai mahasiswa, dalam hai ini sangat berperan penting. Misalnya sebagai mahasiswa ekonomi, sosial, kita dapat melakukan hal-hal yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian rakyat kecil secara mikro melalui UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), bahkan secara makro dalam hal membantu pemerintah untuk mengendalikan inflasi dengan cara untuk tidak menjadi mahasiswa yang konsumtif, tetapi lebih baik menjadi mahasiswa yang produktif. Banyak mahasiswa sekarang yang berwirausaha dengan memanfaatkan tawaran yang diberikan oleh pemerintah yaitu KUR (Kredit Usaha Rakyat), inilah salah satu contoh mahasiswa yang melakukan kegiatan bersifat produktif. Sebenarnya banyak sekali peran yang dapat dilakukan sesuai dengan bidang kita masing-masing, politik, budaya, pertahanan, keamanan, agama, pendidikan, dan lain-lain. Tergantung dari kita masing-masing, mau atau tidak untuk melakukannnya. Kemudian mahasiswa dengan agen perubahan yang melekat dipundaknya, yang mana telah menjadi tanggung jawab setiap mahasiswa untuk mengarahkan perjuangan bangsa ini kearah yang lebih baik, kita dapat menjalin tali silaturahmi dengan sesama manusia, dengan begitu maka muncullah rasa kasih sayang antara sesama mahasiswa dan hal ini dapat menghindari konflik antara mahasiswa. Serta mahasiswa harus mampu membangun konsep intelektual dalam gerakan yang bersinergi dan terarah, supaya tercipta keadilan dan kemakmuran masyarakat Indonesia. Sehingga kedepannya mahasiswa tidak hanya aktif di perkuliahan saja, melainkan sebagai agen perubahan yang peka terhadap bangsanya. <br />
<br />Mahasiswa yang telah bergabung ke dalam tubuh organisasi, idealnya mampu membangun mental kemandirian bangsa dengan cara berkontribusi terhadap sesuatu yang membawa manfaat dan kemaslahatan orang banyak. Dengan membangun mental kemandirian terhadap bangsa, kita akan lebih kokoh dan tidak mudah terprovokasi oleh hasutan-hasutan yang berujung pada tindakan yang anarkis. Namun jika kita tidak mempunyai mental dan sikap yang dewasa, masalah kecilpun bisa jadi besar. Itulah pentingnya membangun mental dan sikap dewasa. Kemudian dalam menghadapi permasalahan seharusnya dengan hati yang lapang dan pikiran yang jernih. Oleh karena itu mahasiswa harus mempunyai karakter dalam dirinya agar mahasiswa mempunyai rasa percaya diri hingga mahasiswapun bisa berkontribusi terhadap pembangunan mentalitas bangsa. Selanjutnya, organisasi mahasiswa harus berani menyuarakan suara rakyat, bahwa rakyat tidak boleh dijajah terus oleh penguasa negaranya sendiri. Mereka yang terbukti bersalah karena telah mendzalimi rakyat harus benar-benar dihukum sesuai aturan hukum yang ada di negara Indonesia. Tidak peduli siapapun itu, entah dari sesama golongan atau tidak, yang namanya kebenaran harus benar-benar ditegakkan.<br /><br />HANYA DENGAN IDEALISME DAN MEMPERJUANGKANNYA, MAKA MAHASISWA BERHAK ATAS STATUSNYA!<br /><br />MAHASISWA BERKARAKTER ADALAH MAHASISWA YANG TERPUJI, SETIA PADA NILAI-NILAI KEBAIKAN DAN KEBENARAN. KARAKTER TAK BISA DIBANGUN DENGAN SANTAI DAN DIAM-DIAM. HANYA MELALUI COBAAN DAN PENDERITAANLAH JIWA BISA DIPERKUAT, VISI DIPERJELAS, AMBISI DIBANGKITKAN DAN KESUKSESAN DIRAIH. <br />(Hellen Keller)<br /><br />Wassalamu’alaikum Wr. Wb<br />wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-82638649499468832432013-04-04T03:45:00.005+07:002013-04-04T03:49:03.253+07:00ALIENASI MAHASISWA DALAM POLITIK KONTEMPORER<div style="text-align: justify;">
Oleh: Zuhad Aji Firmantoro <br />
(Ketua HMI Cabang Yogyakarta 2012)<br />
<br />
Dalam sejarah perubahan dimanapun di dunia ini, selalu kita akan menjumpai tokoh-tokoh terpelajar sebagai garda depan penggerak sekaligus pelopornya. Sudah menjadi <i>sunatullah</i> bahwa orang yang “tahu” akan selalu memberitahu kepada mereka yang belum tahu. Proses pemberitahuan (transformasi sosial) inilah yang tidak semua orang mampu melakukan, dan tidak semua orang bisa menerimanya dengan baik. Namun demikian proses transformasi ini seiring perjalanan zaman pasti terus terjadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Melihat kenyataan itu, pendidikan menjadi keniscayaan setiap umat yang ingin melakukan perbaikan dengan perubahan. Penguasaan terhadap ilmu pengetahuan sangat berpengaruh, hal ini membuat perbandingan yang linear terhadap fasilitas penemuan dan pengambangan ilmu pengetahuan, Termasuk didalamnya adalah kampus. Terhadap pendapat seperti ini Al-Ghozali menguatkan dengan berpendapat bahwa majunya peradaban suatu bangsa tergantung dari dialektika ilmu pengetahuan yang ada di dalamnya. Karena itu pula tidak mengherankan kalau manusia sekelas Muhammad S.A.W. sangat menekankan pada umatnya untuk terus mencari ilmu dari masih dalam kandungan hingga ke liang lahat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Manusia sejak dahulu sudah menyadari betapa besar potensi pendidikan yang menghasilkan ilmu pengetahuan. Urgennya pendidikan bagi manusia membuat dia masuk sebagai bagian dari Hak Asasi Manusia, khususnya hak Ekonomi, sosial, budaya (ekosob) yang harus di lindungi oleh negara. Karena itu, dimanapun pendidikan untuk rakyat sebagai alat transformasi sosial harus menjadi prioritas untuk dilindungi pemberiannya oleh negara. Tidak terkecuali Indonesia.<br />
Konstitusi Indonesia sudah dengan tegas mengakomodirnya dalam pasal-pasal tentang hak asasi manusia. Oleh sebab itu, barang siapa membuat pendidikan di Indonesia tidak dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia berarti orang itu sudah melawan konstitusi sebagai dasar negara hukum Indonesia. Siapapun itu tidak terkeculi karena dalam asas hukum berlaku “equality before the law”.<br />
Sebelum reformasi 1998, pelanggaran HAM yang terjadi sangat banyak. Aktor pelanggar HAM masa itu didominasi oleh negara. Dari ujung sabang sampai merauke hampir setiap kali terjadi kasus pelanggaran HAM, negara menjadi pelakunya. Karena itu semangat untuk melahirkan UU tentang HAM (UU No 39 tahun 1999) menjadi sangat besar dan menjadi prioritas di waktu awal reformasi.<br />
<br />
<b>Mahasiswa</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Sejarah mahasiswa adalah sejarah perjuangan membumikan gagasan tanpa henti. Akibat dari pengetahuan yang dimiliki membuat mahasiswa memiliki tanggungjawabnya untuk menerapkan. Hubugan pengetahuan dan perjuangan ini sama hal nya hubungan sholat dan iman-nya seorang muslim. Artinya ilmu pengetahuan mewajibkan seseorang untuk berjuang melaksanakan apa yang diketahuinya. Sama seperti solat yang menjadi kewajiban seorang muslim yang beriman.<br />
Tidak ada perjuangan tanpa tantangan. Dalam kontek perjuangan kaum muda/ mahasiswa, dialektika antar generasi menjadi salahsatu hal yang menjadi tantangan. Generasi tua dengan generasi muda selalu saja terlibat dalam perdebatan kehidupan. Sampai pada fase krisis, perdebatan itu berubah menjadi wujud tindak kekerasan, baik fisik maupun pikiran.<br />
Potensi terjadinya kekerasan berada di semua tempat, tanpa terkecuali kampus. Apa yang terjadi di kampus Fakultas Ekonomi Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) di pertengahan tahun 2011 lalu adalah buktinya. Dialektika antar generasi mencapai pada fase krisis dimana generasi tua (birokrat kampus) tidak mampu menyesuaikan dengan kondisi zaman yang terus berubah. Krisis-krisis yang demikian jika tidak segera di benahi akan memunculkan krisis-krisis yang baru dan bertambah besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Persoalan-persoalan diatas sesungguhnya adalah persoalan masyarakat kita hari ini. Kita harus ingat bahwa demokrasi tanpa disertai kemampuan masyarakat yang rasional hanya akan menghasilkan ke-anarkis-an. Persoalan ini membutuhkan jawaban segera agar generasi muda bengsa ini bisa tetap optimis memandang masa depan. Namun justru terjadi paradoks dalam kehidupan kampus saat ini.<br />
Dr. Mohtar Mas’oed mengatakan bahwa belajar menyelesaikan persoalan ke-umat-an secara bersama pada dasarnya adalah belajar berpolitik. Persoalan selanjutnya adalah bahwa mahasiswa cenderung tidak diajari berpolitik dengan baik dan benar. Mahasiswa tidak diikutertakan dalam pembuatan aturan main dan tidak diajari memperjuangkan pendapat. Akibatnya mahasiswa terbiasa merasa dirinya tidak bermakna dalam politik. Dalam beberapa hal bahkan makin nampak dengan jelas menguatnya sinisme dan apatisme dalam kalangan mahasiswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dalam contoh kasus UTY telihat sebenarnya logika yang masih digunakan oleh kampus adalah logika prioritas produktivitas dan bukan prioritas demokrasi. Prioritas ini menuntut patokan berupa prestasi normatif di semua bidang. Namun yang perlu di ketahui bahwa prioritas ini lebih menekankan prestasi di bidang ekonomi. Untuk itu diperlukan status quo yang mendukung terciptanya “prestasi”. Penguasa cenderung menggunakan semua cara untuk menciptakan keadaan seperti yang diinginkan, termasuk kekerasan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Berbeda halnya jika UTY memakai prioritas demokrasi sebagai logika yang digunakan. Karena prioritas demokrasi menuntut patokan pada pemenuhan HAM yang didukung oleh nilai-nilai keadilan, persamaan, dan tanggungjawab penguasa kepada rakyat. Prestasinya menekankan pada realisasi nilai-nilai persamaan, keadilan, dan tanggungjawab.<br />
Betapa pentingnya keadilan sehingga seorang Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa suatu negara yang masyarakatnya muslim akan hancur ketika hukum ditegakkan dengan tidak adil. Sebaliknya, negara non muslim/ bahkan tidak bertuhan sekalipun akan sejahtera jika hukum ditegakkan dengan adil.<br />
Antropolog Margaret Mead pernah mengatakan:<br />
“<i>Sampai beberapa watu yang lalu orang tua kita bisa mengatakan ‘Saya sudah pernah mengalami masa muda dan kamu belum pernah menjadi orangtua’. Tetapi sekarang kaum muda itu bisa menjawab,’Anda tidak pernah menjadi muda di dunia yang kami alami, dan anda tidak akan pernah bisa”</i><br />
(Mead,1972)</div>
wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-43379585144621846892013-04-04T03:40:00.003+07:002013-04-04T03:49:09.656+07:00Lawan Korupsi, Berpikirlah Luar Biasa<div style="text-align: justify;">
Oleh: Nur Rachmansyah<br />
Kader HMI Komisariat FH UII<br />
<br />
Korupsi adalah salah satu kejahatan yang tergolong dalam kategori <i>Extra Ordinary Crime</i> atau kejahatan luar biasa selain dari kejahatan HAM berat. Karena korupsi sendiri telah memenuhi kriteria untuk digolongkan sebagai kejahatan luar biasa yaitu korupsi dilakukan dengan terstruktur, masif dan berdampak sistemik. Dalam Konvensi Internasional tentang Konvensi Anti Korupsi PBB/KAK PBB Tahun 2003 pun telah mengatagorikan korupsi dalam golongkan kejahatan luar biasa serta menganggap korupsi adalah salah satu kejahatan Universal dan harus menjadi musuh bersama. Setiap negara di dunia pun sadar bahwa korupsi dapat menghambat proses pembagunan maupun perekonomian. Bahkan ada beberapa negara di dunia yang masih bergulat di dalam jurang kemiskinan karena negaranya terbelit dengan permasalahan korupsi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
Indonesia pun adalah salah satu negara yang tidak luput dari fenomena permasalahan korupsi. Sepertinya korupsi sudah menjadi makanan sehari-hari yang dilakukan para pejabat yang mempunyai kekuasaan dan mempunyai kesempatan untuk melakukan korupsi. Bahkan ada ungkapan, apabila Indonesia dianggap sebagai hutan korupsi maka menebang pohon apapun dalam hutan tersebut, pasti yang tertebang adalah pohon korupsi. Tidak heran apabila pembangunan dan perekonomian bangsa Indonesia masih terasa jalan di tempat. Seharusnya tanggung jawab negara yang tertuang di dalam pembukaan UUD 1945 berkewajiban mensejahterakan rakyat bisa dilaksanakan secara optimal. Tetapi karena maraknya praktek korupsi yang terjadi di Indonesia itu semua serasa masih impian belaka.<br />
Pertanyaan yang kini muncul adalah apakah kita benar-benar serius dalam melawan korupsi? Apakah kita benar-benar mempunyai cita-cita memiliki negara yang bebas terhadap praktek korupsi? Melihat korupsi yang merajarela apakah kita masih harus menggunakan cara-cara biasa untuk melawannya? Saya kira tidak, karena untuk melawan sesuatu yang luar biasa kita tidak bisa menghadapinya dengan cara yang biasa. Ibarat seperti berperang apabila lawan kita memakai persenjataan serba canggih dan modern, kita tidak mungkin melawannya hanya dengan senjata-senjata konvensional karena tentu pasti kita akan kalah dan hanya mati konyol. Maka apabila kita ingin memenangkan perang melawan korupsi, kita harus melawannya mulai dari membentuk paradigma yang luar biasa sebagai alat kita melawan korupsi.<br />
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Berpikir Biasa dan Luar Biasa</b><br />
Berpikir dan bertindak merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, karena apabila hanya berpikir tanpa bertindak maka tidak ada tindakan nyata yang dilakukan. Tetapi apabila bertindak tanpa berpikir maka suatu tindakan itu akan sia-sia, tindakan tersebut tidak mempunyai makna karena tanpa didasari oleh pemikiran yang matang. Berpikir biasa adalah berpikir yang tidak meninggalkan dan tidak boleh meninggalkan aturan yang sudah di sepakati. Dalam konteks melawan korupsi berpikir biasa itu adalah berpikir bahwa memberantas korupsi itu hanya menjadi taggung jawab lembaga penegak hukum seperti KPK, Kejaksaan dan Kepolisian saja. <br />
Tentunya korupsi akan terus merajarela apabila kita hanya menyerahkan tanggung jawab pemberantasan korupsi kepada penegak hukum. Maka kita semua harus sadar bahwa korupsi itu bukan hanya tanggung jawab lembaga penegak hukum tetapi juga tanggung jawab kita semua. Karena yang dirugikan terhadap kejahatan korupsi tidak hanya lembaga pemerintahan tetapi kita semua turut dirugikan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Di sisi lain, apabila kita ingin memutuskan untuk menempuh jalur yang luar biasa dalam melawan korupsi, maka kita harus keluar dari cara-cara berpikir konvensional. Kita harus melakukan rekontruksi terhadap cara-cara bepikir kita. Dengan demikian kita juga harus bersedia memutus rantai hubungan dengan cara-cara biasa tersebut. Kita menganggap bahwa korupsi itu adalah musuh bersama kita semua. Kita juga harus selalu mendukung berbagai macam upaya yang dilakukan lembaga penegak hukum dalam memerangi korupsi dan siap bersama melawan upaya-upaya yang melemahkan lembaga penegak hukum pemberantasan korupsi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dalam konteks negara Indonesia sebenarnya sungguh sangat ironis, disaat kepala negara (Presiden) SBY berusaha mengampayekan pemberantasan korupsi dengan menguatkan lembaga-lembaga penegak hukum pemberantasan korupsi. Tetapi ketua Parlemennya, (DPR) Marzuki Alie malah mengajukan gagasan yang sangat nyeleneh yaitu gagasan pembubaran KPK. Padahal kita semua mengetahui kinerja KPK saat ini cukup memberikan angin segar untuk meminimalisir terjadinya praktek korupsi. Kepercayaan masyarakat pun masih sangat bertumpu terhadap KPK dan masyarakat sungguh berharap banyak terhadap KPK. Sehingga kita tidak mungkin hanya tinggal diam terhadap upaya-upaya pelemahan bahkan pembubaran KPK. Kita harus bersatu membentuk gearakan-gerakan mendukung segala upaya pemberantasan korupsi dan harus melawan berbagai macam upaya pelemahan bahkan pembubaran KPK. Kita harus mempunyai komitmen bahwa KPK memberantas korupsi tidak sendiri tetapi bersama kita semua bersatu melawan korupsi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>HMI vs Korupsi</b><br />
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah organisasi mahasiswa yang berasaskan Islam sebagai landasan gerak organisasi. HMI yang mempunyai tujuan terwujudnya masyarakat yang diridhoi Allah SWT tentunya harus ambil bagian dalam proses melawan korupsi. Bahkan HMI harus bisa memberikan solusi dan gagasan terhadap fenomena korupsi. HMI jangan hanya sibuk dalam dataran internal organisasi saja. HMI harus mempunyai tindakan nyata yang harus dilakukan mengingat saat ini korupsi adalah salah satu permasaahan utama yang menggrogoti bangsa ini. HMI sebagai organisasi mahasiswa yang mempunyai umur yang cukup tua harus bisa peka terhadap pemasalahan yang dihadapai bangsa indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Sebenarnya kalau kita menanyakan apakah HMI mampu berperan dalam proses melawan korupsi? Tentu jawabnya adalah mampu. Karena banyak hal yang bisa dilakukan oleh HMI mulai dari menjadi pelopor gerakan-gerakan anti korupsi sampai membuat gagasan untuk melawan korupsi. <br />
HMI juga harus bisa lepas dari menset bahwa HMI adalah oranisasi pencetak koruptor karena tidak bisa dipungkiri bahwa memang telah banyak para Alumni-alumni HMI yang tersangkut perkara korupsi. Bahkan menurut Abdullah Hahemahua, Alumni HMI yang kini menjadi salah satu anggota KPK, mengatakan bahwa sebagian besar koruptor yang berperkara di KPK itu sebenarnya juga adalah alumni HMI. Tentunya ini menjadi hal yang sangat ironis menimpa HMI. HMI pun harus bertanggung jawab terhadap tingkah laku koruptif yang dilakukan oleh para alumninya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Mulai dari sekarang HMI harus bisa menghilangkan praktek-praktek koruptif yang dilakukan kadernya, mulai dari memanfaatkan organisasi demi kepentingan ekonomi pribadi sampai menggelapkan keuangan organisasi. HMI harus bisa menghilangkan budaya-budaya koruptif tersebut karena apabila dari hal yang terkecil saja itu terus terjadi maka tidak heran dalam hal yang besar akan terus terjadi.</div>
wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-13326915612342405192013-04-04T03:37:00.003+07:002013-04-04T03:37:42.509+07:00Jangan takut, Jangan Khawatir : Sebuah Refleksi Pemikiran Haji Misbach dalam Menentang Sistem Kapitalis<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Oleh:Arip Hidayat[i]<br /><br />Suroto,ketua lembaga perkoperasian indonesia menulis dalam opininya ( kompas 25/4/11) bahwa,rancangan undang-undang (RUU) perkoperasian kita yang sudah diproses selama 10 tahun kini sedang digodok di DPR,dan telah ditetapkan dalam agenda legilasi tahun ini.tapi siapakah yang menyangka kalau RUU perkoperasian yang sudah menjadi barang setengah jadi tersebut sarat dengan kapitalistik.</span><br />
<a name='more'></a><br />Sungguh aneh,koperasi sebagai representasi sistem yang berbasis pada orang ( rakyat) sekaligus ia merupakan bentuk perlawanan terhadap kegagalan sistem kapitalisme yang berbasis modal,kini RUU-nya telah dirancang dengan substansi yang kapitalis,yang hanya akan mengakibatkan kemandulan terhadap sistem koperasi itu sendiri.seperti kelemahan menerjemahkan substansi filosofi dari jati diri koperasi yang menyangkut definisi,nilai-nilai,dan prisipnya sebagai karakter yang khas (pasal 1-4),menyangkut pendirian koperasi ( pasal 9),definisi anggota yang hanya menjadi pengguna jasa ( pasal 26) dan kedudukan pengawas yang dominan dan lebih mirip model korporat kapitalis yang digerakan dalam basis kendali investor ( pasal 48-49).<br /><br />Inilah potret dunia perkoperasian negara kita,para elit negara seakan beranggapan,kalau sistem yang sedang mereka proses laksana”Es campur”yang harus dicampur aduk untuk mendapatkan rasa yang nikmat,yang menghilangkan dahaga ditengah teriknya panas ambisi kekuasaan anggota dewan,tetapi mereduksi nilai-nilai,ruh,karakter,substansi serta orientasi koperasi sebagai basis ekonomi masyarakat akar rumput.<br /><br />“jangan takut,jangan khawatir”!retotika ampuh yang sarat dengan ruh partiotisme ini pernah membuat pemerintah Hindia belanda “asma”sekaligus membuat gentar pemerintahan Paku Buwono X yang dinilai mendukung kapitalis belanda dalam menindas para petani dan memonopoli ekonomi rakyat pribumi miskin,sehingga memaksa Haji Misbach,sang orator,harus merasakan sempitnya jeruji besi pada masa pemerintahan kolonial.<br /><br />Haji Muhammad Misbach yang bernama asli Darmodiprono,lahir di kauman,surakarta pada tahun 1876 adalah seorang pejuang rakyat miskin yang menentang keras sistem kapitalisme yang dibawa pemerintah kolonial Hindia Belanda sebagai media penindasan ekonomi kaum pribumi,walau namanya tidak dikenal sebagaimana Tan Malaka,atau tokoh muslim lainnya,hal ini dikarenakan dia dianggap sebagai tokoh muslim kiri yang dalam perjuangannya menentang sistem kapitsalis banyak mengadopsi pemikiran karl marx.<br /><br />Namun,kemuslimannya yang dianggap kiri oleh sebagian orang,hal itu tidaklah merubah integritas,kapabilitas,serta kaliber seorang Misbach sebagai icon pejuang kaum papa yang dicatat sejarah sebagai realitas perjuangan yang tidak terbantahkan.ekstrimitas sikap Misbach membuat ia ditangkap 7 mei 1919 setelah melakukan belasan pertemuan”kring”( subkelompok petani perkebunan ),karena orasi-orasinya yang sarat dengan perjuangan segera memicu kesadaran petani untuk mogok kerja yang mana hal ini cukup membuat risih pemerintah kolonial,sehingga sang pejuang untuk yang kedua kalinya ditangkap bahkan dibuang ke Digul ( Irian Jaya ).<br /><br />Maka semangat seperti inilah yang kini harus dimiliki oleh generasi para pejuang yang membela ekonomi kerakyatan dalam memerangi sistem kapitalis yang kian hari kian akut keberadaanya,menggerogoti sosial ekonomi masyarakat bangsa ini,dan menjajah bangsa ini,menjadi bangsa yang menjadi kuli di negeri sendiri.<br /><br />Pertanyaanya,akan dibawa ke manakah arah dan tujuan dunia perkoperasian negara ini dimasa yang akan datang? Siapaka pejuang yang akan selalu membela ekonomi-ekonomi masyarakat akar rumput yang keberadaanya semakin termarjinalkan? sebuah pertanyaan fundamental yang otomatis akan terjawab sepuluh sampai dua puluh tahun yang akan datang oleh para generasi penerus bangsa ini,yang saat ini masih balita ( baca; mahasiswa ) yang akan menakhodai bahtera republik negara ini sekaligus sistem perekonomiannya dimasa yang akan datang.semoga misbach-misbach diabad ini bermunculan kembali dengan satu tujuan perubahan,Jangan takut,Jangan khawatir..!<br /><br /><br /><br />[i] Penulis adalah mahasiswa FAI-EPI UMY 2010<br />
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FAI UMY,</span><br />
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Aktif di lembaga kajian agama dan swadaya masyarakat (LeKas) Korps Dakwah Mahasiswa (KODAMA),Krapyak,Yogyakarta</span>wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-1601295188910072642012-03-30T22:21:00.003+07:002012-03-30T22:29:43.637+07:00BBM Naik - SBY Turun<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYHFMw50hhV7CXKeMFRUvFhmHBNVuUOOzh7UblpErCXVKz4-WZjz2iehd6z_D6FTQLv6J8zWvIgyVUw3MKAuJF5GHqyUHf_YOR-ZY-NmIr15ZJiEGSGmHCScetXBZf1nDM8GIY92CQOM2G/s1600/untuk+30.3.12.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYHFMw50hhV7CXKeMFRUvFhmHBNVuUOOzh7UblpErCXVKz4-WZjz2iehd6z_D6FTQLv6J8zWvIgyVUw3MKAuJF5GHqyUHf_YOR-ZY-NmIr15ZJiEGSGmHCScetXBZf1nDM8GIY92CQOM2G/s320/untuk+30.3.12.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5725712591606446226" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjmwvQe2pdIKGSpvjSqy1YJ60EhuqR6TJoal_jrzr9cdM36gu4gEX4yBwukLpM2SB88611f8pk6k-b9QVHwuuyiN87yRgtu7qdQWieQaYXee0CL31pPlTq-bsh0AetFx4LTQf_kkHnjyKg/s1600/DSC01295.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjmwvQe2pdIKGSpvjSqy1YJ60EhuqR6TJoal_jrzr9cdM36gu4gEX4yBwukLpM2SB88611f8pk6k-b9QVHwuuyiN87yRgtu7qdQWieQaYXee0CL31pPlTq-bsh0AetFx4LTQf_kkHnjyKg/s320/DSC01295.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5725712590226502322" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0uAuw0790ObeTM6GiicmiVWfg7jbVjVfbp7Qj5n_OrF8umY1y0sUty-RfxOZNuzE_FKyhp0EWn6GHaKnzdNMNw7Rg9jh_OCKQNqglvK3rKNfbbOOizE9L2iNSVW8SpKqU6QGcO0tPXDHi/s1600/DSC01292.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0uAuw0790ObeTM6GiicmiVWfg7jbVjVfbp7Qj5n_OrF8umY1y0sUty-RfxOZNuzE_FKyhp0EWn6GHaKnzdNMNw7Rg9jh_OCKQNqglvK3rKNfbbOOizE9L2iNSVW8SpKqU6QGcO0tPXDHi/s320/DSC01292.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5725711719550893554" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj71G9HpJMt4B5PKa04WoK1u0Lbm370EVET4FNzrfzNEK3A-ZxLN919KJlkSXlrMuJUUNe4Fog-7DYC7cCQMzwpkzGkUjRu3mpDcRMwc2Ao0yFqF4qUFnQcFqtJak6OpQruXIVIfT3cIH_k/s1600/DSC01287.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj71G9HpJMt4B5PKa04WoK1u0Lbm370EVET4FNzrfzNEK3A-ZxLN919KJlkSXlrMuJUUNe4Fog-7DYC7cCQMzwpkzGkUjRu3mpDcRMwc2Ao0yFqF4qUFnQcFqtJak6OpQruXIVIfT3cIH_k/s320/DSC01287.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5725711706700800098" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2H4S7_izGa3h-kS_tSmEnkvU1nxzma1D6Q4wEf62U3R1Cjk05GRkwayGDi1QpVT5XWSWUZkwLdSyu4Q0UV8okKmU2freqJex2Amvlu1C0xXW64A2bu5btD3ribHFps-5GNz2rHdPOkH3Z/s1600/DSC01282.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2H4S7_izGa3h-kS_tSmEnkvU1nxzma1D6Q4wEf62U3R1Cjk05GRkwayGDi1QpVT5XWSWUZkwLdSyu4Q0UV8okKmU2freqJex2Amvlu1C0xXW64A2bu5btD3ribHFps-5GNz2rHdPOkH3Z/s320/DSC01282.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5725711704638352962" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNlYkl2_ShanM1bpDmS_dZCjJqcEWXtlRUO26RUfsgbYu-NTewptQVWSOGD_0K-xg0YU7BvlwP05s4u_3Tpi2jpPBie1MQ6XoK3yMCOTpyiCyZVKLYoSBhq3HK_qscdxkJQtqw3VPyTzTg/s1600/DSC01242.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNlYkl2_ShanM1bpDmS_dZCjJqcEWXtlRUO26RUfsgbYu-NTewptQVWSOGD_0K-xg0YU7BvlwP05s4u_3Tpi2jpPBie1MQ6XoK3yMCOTpyiCyZVKLYoSBhq3HK_qscdxkJQtqw3VPyTzTg/s320/DSC01242.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5725711694234282306" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwyLqunbfQzFGxtDAbXWoIBpXtbvXcwfTnv6ZEnEwknrDiL0Tdsm8cBoroTsx8MkKomCFNY0H46tRkgv1fZf31ynpkAT2SFWCEQU8eDpgTvhuZNy0F42IaJ2fV8wBN192T1Ca1DnFNk2YC/s1600/DSC01223.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwyLqunbfQzFGxtDAbXWoIBpXtbvXcwfTnv6ZEnEwknrDiL0Tdsm8cBoroTsx8MkKomCFNY0H46tRkgv1fZf31ynpkAT2SFWCEQU8eDpgTvhuZNy0F42IaJ2fV8wBN192T1Ca1DnFNk2YC/s320/DSC01223.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5725711693385321906" /></a>wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-52609574889351589902012-03-30T22:10:00.004+07:002012-03-30T22:50:18.154+07:00Demo Kenaikan BBM; Ibu-Ibu Juga Bersuara<div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9tQmt0439iiQ6nUXza8kNOJXzgUEd2cIrxDXaV-XCCfMmQDp93y0cp_HRqtgPiSLd8SvBID_yi8fUxRVADrG6fyoPGGGF6Fz7nDnT__B-Lzi-KGzvFydTl5i5zIGD5sAiQrqqlLAlKXDy/s1600/30.3.12.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9tQmt0439iiQ6nUXza8kNOJXzgUEd2cIrxDXaV-XCCfMmQDp93y0cp_HRqtgPiSLd8SvBID_yi8fUxRVADrG6fyoPGGGF6Fz7nDnT__B-Lzi-KGzvFydTl5i5zIGD5sAiQrqqlLAlKXDy/s320/30.3.12.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5725709011167781154" /></a></div><br /><p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;line-height:150%">(<b>Yogyakarta, 30 Maret 2012</b>) - Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan mulai diberlakukan 1 Maret 2012 terus mendapat kecaman. Mahasiswa yang sejak awal menolak rencana tersebut masih terus menjalankan aksinya untuk menyuarakan aspirasi masyarakat. Begitu juga dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), yang pagi hingga sore tadi kembali turun ke jalan mengadakan demonstrasi menolak kenaikan harga BBM.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;line-height:150%"><a name='more'></a>Dimulai sejak pukul sembilan pagi, para kader militan berkumpul di kampus Universitas Islam Indonesia Cik Di Tiro dan melakukan orasi di perempatan Tugu Pal Putih Yogya. Tidak cukup sampai situ, kader-kader HMI melakukan aksi dorong motor dari perempatan Tugu menuju halaman kantor DPRD Yogyakarta.</p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;line-height:150%">Demonstran menduduki teras kantor sambil terus-menerus meneriakkan yel-yel “SBY antek neolib”. Bersamaan dengan aksi ini, perwakilan dari beberapa anggota fraksi partai juga mengumumkan pernyataan sikapnya terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap akan menyengsarakan rakyat kecil ini. Wakil dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) berujar, “Fraksi PDI-P di DPRD Yogya menolak kenaikan harga BBM”, di saat yang bersamaan demonstran terus meneriakkan kalimat “SBY antek neolib”. Perwakilan dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), PKS (Partai Keadilan Sejahtera), dan Golongan Karya (Golkar) juga menyatakan sikap yang sama dalam menolak kebijakan dinaikkannya harga BBM.<span style="mso-spacerun:yes"> </span>Dalam kesempatan ini, perwakilan dari fraksi PKS juga menyatakan dukungannya terhadap aksi penolakan kenaikkan harga BBM yang dilakukan oleh mahasiswa, selama tidak bersifat anarkis.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;line-height:150%">Pernyataan sikap oleh perwakilan anggota fraksi PDI-P, PAN, PKS, dan Golkar tidak diikuti oleh fraksi Demokrat yang tidak menampakkan batang hidungnya di lokasi aksi. Reza Pahlevi yang merupakan koordinator lapangan dalam aksi tersebut dengan lantang menyebut Demokrat merupakan partai pengecut. “Partai Demokrat adalah partai pengecut di Indonesia”, teriaknya yang ditimpali dengan himbauan dari para demonstran untuk mengusir keberadaan partai Demokrat dalam fraksi di parlemen. HMI menawarkan beberapa solusi atas masalah yang diakibatkan ulah oknum pemerintah yang hanya ingin mencari jalan termudah ini. Antara lain: nasionalisasi aset SDA di Indonesia, cabut izin perusahaan minyak asing untuk memiliki SPBU, penghematan belanja birokrasi, dan menghukum tegas pelaku korupsi. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;line-height:150%">Usai sholat Jumat bersama, kader HMI melanjutkan orasi bersama teman-teman dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang beratribut serba merah. Patung Jenderal Sudirman dikelilingi oleh bendera HMI hingga sore menyambut massa dari PDI-P memenuhi halaman kantor DPRD yang terletak di jalan Malioboro tersebut.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;line-height:150%">Perempuan dan ibu-ibu juga menyatakan penolakannya terhadap rencana kenaikan harga BBM yang keputusannya akan segera kita ketahui usai penghitungan suara dalam Rapat Paripurna DPR RI hari ini. Memang kaum perempuan tidak turun ke jalan, namun perjuangan mereka terwujud melalui sebuah petisi yang sudah dirumuskan sejak satu minggu yang lalu, oleh Jaringan Perempuan Yogyakarta, yang digawangi sekitar 38 Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak dalam perjuangan hak-hak perempuan. Tuntutan yang disuarakan oleh kaum ibu ini meliputi: </p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-top:0in;margin-right:0in; margin-bottom:0in;margin-left:13.5pt;margin-bottom:.0001pt;mso-add-space:auto; text-align:justify;text-indent:-13.5pt;line-height:150%;mso-list:l0 level1 lfo1"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-fareast-font-family:Calibri;mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Calibri;mso-bidi-theme-font:minor-latin"><span style="mso-list:Ignore">1.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]-->Melindungi kehidupan rakyat termasuk perempuan, anak, dan lansia untuk bisa hidup secara layak.</p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-top: 0in; margin-right: 0in; margin-left: 13.5pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt; "><!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="line-height: 150%;">2.</span><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 9px;"> </span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 150%;">RAPBN alternatif yang mengutamakan alokasi untuk pengeluaran dasar rakyat seperti pangan, energi, kesehatan, pendidikan, perumahan, transportasi.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-top:0in;margin-right:0in; margin-bottom:0in;margin-left:13.5pt;margin-bottom:.0001pt;mso-add-space:auto; text-align:justify;text-indent:-13.5pt;line-height:150%;mso-list:l0 level1 lfo1"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-fareast-font-family:Calibri;mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Calibri;mso-bidi-theme-font:minor-latin"><span style="mso-list:Ignore">3.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]-->Penghapusan pos-pos anggaran yang berujung pada pemborosan. (#UF)</p>wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-44698810152698722332011-11-10T21:40:00.004+07:002011-11-10T21:46:46.633+07:00Latihan Kader II HMI Cabang Yogyakarta<span style="font-weight: bold;">Segera Daftarkan diri kamu!!!<br /><br />SYARAT-SYARAT MENGIKUTI LK II </span><br /><br />1. Lulus LK I, dibuktikan dengan sertifikat atau surat keterangan Cabang<br />2. Membuat resume khittah perjuangan (ditulis tangan).*<br />3. Membuat makalah sesuai tema : F4, 5 halaman, margin all 3, times new romans, spasi 1,5, referensi minimal 5 buku (selain KP), referensi wajib khittah perjuangan, catatan kaki, website, daftar pustaka, cover (logo HMI).*<br />4. Hafalan Surat <span style="font-style: italic;">Ad-Dhuha </span>sampai<span style="font-style: italic;"> An-Nas</span><br />5. Mengikuti semua tes seleksi<br /><br />*: <span style="font-weight: bold;">Makalah dan resume KP dikumpul sebelum tes seleksi, maksimal tanggal 18 Nopember 2011 atau dikirim via email (bagi calon peserta dari luar Yogyakarta) ke hmi_cabangjogja@yahoo.co.id.</span><br /><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">MEKANISME PENDAFTARAN </span><br />Pendaftaran maksimal tanggal 18 Nopember 2011 pukul 00.00 wib, dapat melalui SMS : ketik DAFTAR (spasi) NAMA (spasi) KOMISARIAT/CABANG (spasi) TH. LK I.<br />Kirim ke 085959070782 , an. PAUZAN S.<br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">PELAKSANAAN </span><br />LK II dilaksanakan pada hari Rabu-Rabu, tanggal 23-30 Nopember 2011. Bertempat di Yogyakarta.<br /><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">KONTRIBUSI</span><br />Biaya Pelatihan Latihan Kader II sebesar Rp.60.000,- dan pendaftaran sebesar Rp. 5.000,-<br /><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">TES SELEKSI </span><br />Jadwal tes seleksi LK II ditentukan sebagai berikut :<br />Hari ahad-senin, 20-21 Nopember 2011 pukul 15.30 – 24.00 :<br />Tes Pos I (Keislaman), Pos II (Ke HMI an), Pos III (Makalah)<br /><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">PENGUMUMAN</span><br />Hari kamis, 23 Nopember 2011<br /><br />Catatan.<br />- Ketentuan berlaku bagi semua Cabang<br />- Pendaftaran setelah tanggal 18 Nopember 2011, tidak diterima dan bila tes diluar jadwal, tidak dilayani<br />- Kehadiran tes masuk penilaian.wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-25267902233477793202011-11-10T21:30:00.003+07:002011-11-10T21:40:41.489+07:00Term of Reference Latihan Kader II HMI Cabang Yogyakarta<div style="text-align: justify;"><span style="font-style: italic;">Term of Reference</span><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">Penguatan Gerakan Intelektual Sebagai Basis Rekonstruksi Politik Kebudayaan</span><br /></div><br />Ketika kapitalisme mengambil tampuk panglima, eksesnya adalah kesadaran diarahkan pada kalkulasi ekonomis dari setiap aktivitas manusia. Ia menciptakan realitas teknologis yang hegemonik. Praktik-praktik kebudayaan tak lebih dari sebuah alur operasional segala wacana hegemonik yang mengarahkan kita pada skema narasi besar (master narrative). Jika penandaan eksistensi manusia terhadap alam semesta melahirkan kebudayaan, maka saat ini penandaan tersebut diarahkan dalam skema wacana tunggal yang melahirkan kebudayaan sebagai praktik yang tunggal pula. Ruang-ruang kehidupan manusia, dari yang publik hingga yang paling intim sekalipun seperti agama, menjelma praktik-praktik teknis hampa makna tergerus habis di hadapan sang kuasa wacana.<a name='more'></a><br /><br />Penghujung abad dua puluh lahir satu bentuk ideologi mapan yang berusaha mengakuisisi setiap sudut kesadaran manusia: demokrasi liberal dan anak kandungnya kapitalisme global. Keduanya hadir bagai secarik resep dokter yang menuntut lekas dibayar tunai. “Tak ada jalan lain, semuanya sudah berakhir” begitu kira-kira kata Francis Fukuyama sang arsitek kebijakan luar negeri Paman Sam (Fukuyama;1992). Baginya, evolusi ideologi terkulminasi dengan berkibarnya bendera demokrasi liberal dan kapitalisme sebagai sebuah tonggak pencapaian umat manusia. Di sini Fukuyama menolak mentah-mentah segala ramalan Karl Marx tentang mimpi masyarakat tanpa kelas ala komunisme.<br /><br />Tentu saja Marx tidak menyangka bahwa kini Kapitalisme berubah lentur sekaligus kenyal. Deferensiasi kelas antara pemodal dan pekerja tidak lagi hadir sebagai realitas objektif, namun ia mengalami proses dialektika dengan praktik-praktik diskursif dalam masyarakat. Seorang buruh pabrik di Tangerang mampu membeli tiruan Blackberry hanya untuk mengidentfikasi dirinya dengan imajinasi kelas gedongan yang kerap hadir dalam utopia sinetron-sinetron Om Ram Punjabi. Sang buruh tak lagi hanya menjadi mesin produksi, namun juga ia menjadi mesin penyerap segala hasil produksinya. “Siapa pun anda, silahkan nikmati sepuasnya!” begitu kira-kira adagium yang berlaku.<br /><br />Maka lahirlah komodifikasi gaya hidup. Ia berjalan alamiah menghasilkan kedangkalan. Mitos-mitos kemajuan dan kemodernan membanjiri kita tak henti-hentinya. Mitos adalah proses konotasi yang terus-menerus terjadi dalam masyarakat hingga akhirnya diterima bagai sebuah praktik alamiah belaka (Barthes; 1967). Pada saat bersamaan mitos berubah wujud menjadi ideologi ketika negara, sekolah hingga media mengakomodasi dan ikut serta memproduksinya. Sebagai contoh, pendidikan. Jangan bayangkan pendidikan sebagai sebuah ideal kemanuasiaan karena ia tak lebih sebagai instrumen pengukuhan kelas dominan. Piere Bourdieu, seorang sosiolog Prancis mengatakan bahwa pendidikan menjadi arena produksi kelas terdidik yang pada akhirnya mengisi ruang-ruang korporasi dan birokrasi (Bourdioue; 1977). Dari merekalah mekanisme produksi wacana kebudayaan semakin bertaring. Tampaknya kanal-kanal resistensi tertutup rapat. Pada akhirnya politik kebudayaan kita tak lebih dari praktik hegemonik produksi nilai kelas dominan yang naasnya justru lahir dari rahim pendidikan.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Alternatif Mengada</span><br />Manusia sebagai salah satu makhluk ciptaan-Nya, menempati posisi yang istimewa. Keistimewaan itu terletak pada kemampuannya untuk memahami tentang segala hal termasuk dirinya sendiri. Pada kehidupannya, manusia tak hanya menjadi bagian dari kehidupan itu sendiri, melainkan juga sekaligus sebagai cermin atas realitas dari proses persepsi yang dilakukannya. Persepsi yang coba dikemukakan dari proses pengamatan dan interpretasi itu adalah gambaran dari kebudayaan yang sedang atau telah lampau dijalaninya. Selain proses pengamatan dan interpretasi, realitas dalam proses pencerapannya juga bersinggungan dengan komunitas dan juga simbol untuk menghadirkan sebuah realitas yang sedemikian kaya makna. Dengan begitu dapat dikatakan kebudayaan hadir dari pengamatan manusia yang didasari oleh latar ideologis yang membentuknya. Franz Magnis Suseno menyatakan bahwa kebudayaan adalah seluruh hamparan alam semesta sejauh telah ditandai oleh eksistensi manusia (Hikmat Budiman: 2008).<br /><br />Pelbagai macam kalimah dalam ayat al-Qur’an yang berarti “manusia”, seperti basyar, insan, nas, unas, ins, imra’, rajul, atau yang mengandung pengertian perempuan seperti, <span style="font-style: italic;">imra’ah</span>, <span style="font-style: italic;">nisa </span>atau <span style="font-style: italic;">niswah</span>. Selain itu, berbagai jenis manusia yang telah terbentuk dalam ciri-ciri personalitas seperti <span style="font-style: italic;">al-atqa, al-abrar, atau ulu al-albab</span>, juga manusia sebagai bagian dari kelompok sosial, seperti<span style="font-style: italic;"> al-ashqa, dzu al-qurba, al-dhu’afa</span>, atau <span style="font-style: italic;">al-mustadh’afin,</span> yang semuanya mengandung berbagai petunjuk mengenai manusia dalam hakikatnya dan manusia dalam bentuknya yang kongret (Rahardjo: 2005). Kata dalam ayat itu, sekiranya dapat dipahami adanya manusia itu belum mampu menghadir untuk memperoleh pengetahuan tentang apa yang ada (<span style="font-style: italic;">das sein</span>) dan bukan tentang apa yang seharusnya ada (<span style="font-style: italic;">das sollen</span>), yang bersifat transenden dan bukan pada rumusan deduktif-monologis. Disinilah tugas “pemikir yang tercerahkan” untuk menjadikan seluruh hamparan alam semesta bermakna sebagai ciptaan-Nya. Terlibat secara kritis dengan nilai, tujuan, cita-cita yang mengatasi kebutuhan-kebutuhan praktis serta membentuk lingkungannya dengan gagasan analitis dan normatif. Ia juga menafsirkan pengalaman masa lalu masyarakat; mendidik masyarakatnya; melancarkan dan membimbing pada pengalaman estetik dan keagamaan berbagai sektor masyarakat dan menemukan kebenaran (Ali Syari’ati: 1993).<br /><br />Bila kebudayaan sebagai struktur utama masyarakat manusia-sebagaimana yang ditafsirkan oleh Morris Dobree dan Oswald Spengler-, maka bahwa hidup, aktif dan matinya suatu masyarakat, tergantung pada kebudayaan yang disandangnya (Ali Syari’ati: 1993). Kegalauan masyarakat ditengah kondisi abjeksi ini, gerakan intelektual setidaknya hadir untuk semakin menguatkan keberpihakannya, sekaligus sebagai daya-bangun kebudayaan secara kritis dan tindakan yang berorintasi pada pencapaian pemahaman. Penguatan gerakan intelektual sebagai politik etis kebudayaan menempatkan seorang intelektual tak hanya berjibaku dengan dunianya sendiri, tetapi dengan serta merta aktif berposisi untuk mewujudkan, memperbaharui atau memperbaiki.<br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Daftar pustaka</span><br /><br />Piere Bourdieu (1977), <span style="font-style: italic;">Reproduction in Education, Society and Culture</span>. London: Sage.<br />Roland Barthes (1967), <span style="font-style: italic;">The Elements of Semiology</span>. Hill & Wang.<br />Francis Fukuyama (1992), <span style="font-style: italic;">The End of History and The Last Man</span>. New York: Pinguin books.<br />Hikmat Budiman (2008), <span style="font-style: italic;">Lubang Hitam Kebudayaan</span>. Yogyakarta: Kanisius.<br />Ali Syariati (1993), <span style="font-style: italic;">Ideologi Kaum Intelektual</span>. Bandung: Mizan.<br />Dawam Rahardjo (2005), <span style="font-style: italic;">Paradigma Al-Qur’an: Metodologi Tafsir dan Kritik Sosial</span>. Jakarta: PSAP.<br /><br /></div>wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-15105553003367786712011-10-26T11:32:00.004+07:002011-10-26T12:04:46.736+07:00Sarekat Pemuda Islam Jogja<div style="text-align: justify;">Jogja, 26 Oktober 2011</div><div style="text-align: justify;">Satu lagi cara menyatukan perjuangan mahasiswa Islam ditemukan. Hal ini terbukti dari berdirinya Sarekat Pemuda Islam Jogja. Gabungan dari beberapa organisasi besar yang mewadahi perjuangan mahasiswa (khususnya di Yogyakarta) di bawah bendera Islam, yakni HMI Cabang Yogyakarta, HMI Cabang Sleman, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, Pelajar Islam Indonesia, dan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dideklarasikan hari ini, di Aula Gedung Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta. Jalan Sultan Agung No.14. Ketika dihubungi tim WH lewat pesan singkat, Zuhad Aji Firmantoro, ketua bidang KPK HMI Cabang Yogyakarta yang hadir dalam acara tersebut menjelaskan salah satu alasan didirikannya sarekat tersebut, "Bermaksud untuk menyatukan pemuda Islam, khususnya di wilayah Yogyakarta agar membuka ruang-ruang dialektika yang jernih dalam keadaan masyarakat kita yang cenderung sangat sensitif akhir-akhir ini, dan lain-lain".</div><div style="text-align: justify;">Saatnya pemuda Islam bersatu untuk umat yang sejahtera!</div>wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-87389523410813099832011-10-08T14:26:00.005+07:002011-10-08T14:47:18.824+07:00Agenda KaderisasiLK I HMI MPO FE UII : 6 - 9 Oktober 2011<br />LK I HMI MPO FH UII : 13 - 16 Oktober 2011<br />LK I HMI MPO FH UMY :27 - 30 Oktober 2011<br />Penataran KOHATI : 8 - 9 Oktober 2011wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-39791112193492521942011-10-02T11:14:00.005+07:002011-10-08T13:58:54.216+07:00Gaet Kader Lewat Outbond<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYwkB3RnDwbYquomMWf03kQxS38Vl137WHsHktSeneEsdpfIgAkN-6Trydo7K5mHlrRXnRRQ7mPTAMr1JVEL5mt9BwEeCvRHnZxzyA_ra0VESLhOfC3EKT80O8LwMHmxebEbktqkyhMsMA/s1600/DSC00888.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYwkB3RnDwbYquomMWf03kQxS38Vl137WHsHktSeneEsdpfIgAkN-6Trydo7K5mHlrRXnRRQ7mPTAMr1JVEL5mt9BwEeCvRHnZxzyA_ra0VESLhOfC3EKT80O8LwMHmxebEbktqkyhMsMA/s320/DSC00888.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5661011419623870434" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy16kcPBim7qJRDi8rwwVnd73OxYbyanfX-NKtoSiR3yLdZfmf9_Sh-64hdUiD2IRdJZvIbj6LdQNQRjK_bBksNib8rL02kf08MRs_Oi4rT0lysPB9bebOdT6vbkmEaMVCiJewPwheOmHJ/s1600/DSC00880.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy16kcPBim7qJRDi8rwwVnd73OxYbyanfX-NKtoSiR3yLdZfmf9_Sh-64hdUiD2IRdJZvIbj6LdQNQRjK_bBksNib8rL02kf08MRs_Oi4rT0lysPB9bebOdT6vbkmEaMVCiJewPwheOmHJ/s320/DSC00880.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5661011417723947298" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><br />2 Oktober 2011, tepatnya pukul 09.00 WIB, keceriaan tergambar di setiap raut wajah kader muda yang mengikuti <span style="font-style: italic;">out bond</span>. Sebuah kegiatan yang dilaksanakan oleh HMI Komisariat AA YKPN, serta melibatkan anggota Korps Pengader HMI Cabang Yogyakarta sebagai <span style="font-style: italic;">trainer </span>dalam kegiatan tersebut. Kegiatan ini bertujuan sebagai bentuk ajang <span style="font-style: italic;">refreshing</span> sekaligus menghilangkan kejenuhan dalam diri setiap kader HMI Komisariat AAYKPN. “Selama ini, kegiatan HMI selalu terpaku pada hal-hal yang bersifat serius seperti rapat, diskusi, seminar. Hal ini tentunya menimbulkan rasa bosan dan jenuh sehingga perlu ada kegiatan untuk menghilangkan rasa jenuh tersebut”, ungkap Yuskar, ketua panitia. Selain itu, Fatah yang merupakan ketua Komisariat AAYKPN menambahkan, “<span style="font-style: italic;">Out bond</span> kali ini menjadi momentum bagi Komisariat AAYKPN untuk lebih mempererat silaturahmi antar kader maupun yang berstatus kader muda”.<br /><br />Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 09.00 – 16.00 WIB ini dilaksanakan di Bumi Perkemahan Babar Sari, Condong Catur, Sleman. Diikuti oleh sekitar 30 peserta kader muda yang terdiri dari Komisariat AAYKPN dan Korkom UIN SUKA. Selama kegiatan berlangsung, terlihat ada semangat sekaligus harapan baru bagi generasi penerus komisariat AAYKPN yang begitu antusias mengikuti kegiatan <span style="font-style: italic;">out bond</span> tersebut. Kegiatan ini diisi dengan berbagai macam <span style="font-style: italic;">game</span> menarik, yang tentunya memiliki makna positif dibaliknya. (RS)<br /></div>wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-14906562500545468682011-09-23T10:32:00.002+07:002011-09-23T10:37:44.057+07:00PB HMI SMS Centre<i>Assalamu'alaikum. wr.wb,</i><div><i>Bismillah...</i></div><div><br /></div><div>Diumumkan kepada segenap kader dan simpatisan HMI MPO di seluruh Indonesia, dengan ini kami beritahukan bahwa <b>SMS Centre PB HMI adalah nomor 085327666705</b></div><div><br /></div><div>silakan menghubungi nomor ini untuk transformasi segala jenis informasi, kritik,dan saran untuk HMI MPO...</div><div>semoga Allah SWT merahmati kita semua. amin</div><div><br /></div><div><i>Wassalamu'alaikum. wr. wb</i></div>wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-12503369485415263552011-09-23T10:01:00.009+07:002011-09-23T10:43:20.189+07:00Bedah Dan Diskusi Buku<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvLgIxwgtodHyYSpnxP_yy19ILPQMXQq1UK8WwpowBjJaWqcet093beECnxUZ-pZnTpNzu-PaViAMw1AEV-FazUk4EYJDF7eNFI-t3lcUxmbRVpPnN-TiCcV9Ap6mLWcQ2vxMwRuZ9cw4f/s1600/50513_81890769236_7002_n.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5_EGY1_IvwDnXHutJ2Ts953RorHF7ceWdtg8nx8t_Q6DKUB2RikhHaisktHBALbUdPjhSdzaXbfuT_u2tyto47dnuO6wUOAYAi1jhAk1yrNQ6wJ7zhToh8xA32Ss170H8-fnI9O0trZHU/s1600/buku.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 215px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5_EGY1_IvwDnXHutJ2Ts953RorHF7ceWdtg8nx8t_Q6DKUB2RikhHaisktHBALbUdPjhSdzaXbfuT_u2tyto47dnuO6wUOAYAi1jhAk1yrNQ6wJ7zhToh8xA32Ss170H8-fnI9O0trZHU/s320/buku.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5655389327195794690" /></a>Hadiri dan Ikuti!<div><br /></div><div>Bedah dan Diskusi Buku</div><div><br /></div><div>Judul<span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>: SOSIOLOGI AGAMA</div><div>Penulis<span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>: Zuli QodirPenerbit<span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>: Pustaka Pelajar Yogyakarta</div><div>Cetakan<span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>: 1 - 2011</div><div>Halaman<span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>: v - 258</div><div>ISBN<span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>: 978-602-9033-63-2</div><div><br /></div><div>Pembicara:</div><div>Zuli Qodir (Penulis buku, dosen Fisipol UMY & UGM)</div><div>Al-Makin, Ph.D (Dosen Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga)</div><div>Dr.Suwandono, S.Sos., M.Si (Dosen Dunia Islam UMY)</div><div><br /></div><div>Penyelanggaraan acara:</div><div>Sabtu, 24 September 2011</div><div>09.30 - selesai</div><div>Gedung Mini Theater UMY/ Pusat Pelatihan Bahasa; Lantai 4 (Kampus Terpadu UMY: Jalan Ringroad Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul)</div><div><span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span></div><div><span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"></span><span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre">C</span>P<span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>: 081390006075 (Giri)</div><div><span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>085643020481 (Nur)</div><div><br /></div><div><br /></div><div>Supported By:</div><div><br /></div><div>Bidang Studi Peradaban HMI MPO Cabang Yogyakarta</div><div>Perpustakaan UMY</div><div>Pustaka Pelajar Yogyakarta</div><div><br /></div><div><span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span></div>wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-67361262077303865252011-07-01T16:39:00.003+07:002011-07-01T16:51:42.099+07:00metamorfosistara<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWALAXuI8Q6-AWzAgosuPcUPRDSOJ9wpPmiA7LSfNyIZyqqTv_3-YAFfvZy0QsvZ85Cw_tFHrzkFPuGLhusVx-2Dn0rlfM4nbX5t-gCw0M1mpe25f5sejVCrphXnOmC4oiNQrqhfn-NmEU/s1600/269403_1829930033054_1384459502_1502811_3392375_n.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWALAXuI8Q6-AWzAgosuPcUPRDSOJ9wpPmiA7LSfNyIZyqqTv_3-YAFfvZy0QsvZ85Cw_tFHrzkFPuGLhusVx-2Dn0rlfM4nbX5t-gCw0M1mpe25f5sejVCrphXnOmC4oiNQrqhfn-NmEU/s320/269403_1829930033054_1384459502_1502811_3392375_n.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5624319150627402274" /></a><br /><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: rgb(51, 51, 51); "><span class="Apple-style-span" >TELAH TERBIT BULETIN </span></span><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: rgb(51, 51, 51); font-family: georgia; font-size: medium; ">LaPMI HMI CABANG YOGYAKARTA</span></div><div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: rgb(51, 51, 51); font-family: georgia; font-size: medium; ">"WARTA HIMPUNAN"</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: rgb(51, 51, 51); font-family: georgia; font-size: medium; ">EDISI III, TERBIT JUNI 2011</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse;"><br /></span></span></div><div><span class="Apple-style-span" ><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse;"><br /></span></span></div><div><span class="Apple-style-span" ><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse;">Edisi kali ini merupakan edisi spesial, buletin yang bermetamorfosistara (metamorfosis sementara) menjadi sebuah majalah. </span></span></div><div><span class="Apple-style-span" ><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse;"><br /></span></span></div><div><span class="Apple-style-span" ><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse;">Hal ini dikarenakan buletin kali ini memiliki jumlah halaman lebih banyak, dan artikelnya ditulis oleh banyak pemikir-pemikir yang berkompetensi di bidangnya masing-masing. </span></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: rgb(51, 51, 51); font-family: georgia; font-size: medium; ">Tulisan-tulisan tersebut bertujuan untuk membantu kita, kader-kader HMI untuk terus memberikan kontribusi nyata, agar kita mampu menjadi kader-kader yang tangguh bersaing di tingkat global</span></div><div><div><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: rgb(51, 51, 51); "><span class="Apple-style-span" ><br /></span></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: rgb(51, 51, 51); "><span class="Apple-style-span" >BAGI YANG BERMINAT DAPAT MEMESAN KE NO:085270764035 [satris]</span></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: rgb(51, 51, 51); "><span class="Apple-style-span" ><br /></span></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: rgb(51, 51, 51); "><span class="Apple-style-span" >dengan harga Rp.10ribu...Yakusa</span></span></div></div></div>wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-22259640809268164692011-06-25T14:56:00.003+07:002011-06-25T14:58:46.435+07:00Fashion Attack #3<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihsXexEaPE4c0xb14xGrqQac6agyihJB3HRSm9HJ0JmFZ0FbN-cGnfw-Ggc43F90i9DAAzMOx9jC2tELi5-dpXjQaQpBaTrjc9PWpCZ0NymwSEFd15ZGa1InmBtaEBojUVmCvCRH-ByOEx/s1600/tumblr_ln60f4wiqK1qfzhq5.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihsXexEaPE4c0xb14xGrqQac6agyihJB3HRSm9HJ0JmFZ0FbN-cGnfw-Ggc43F90i9DAAzMOx9jC2tELi5-dpXjQaQpBaTrjc9PWpCZ0NymwSEFd15ZGa1InmBtaEBojUVmCvCRH-ByOEx/s320/tumblr_ln60f4wiqK1qfzhq5.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5622063462624424546" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-OeWIoPzvhS3yJTx32v0edEkPWUGvNHJt-M_W9vlKXaY1FtyuqoXlGwyA_CeZfqYUo4xZm8fCsqJIpgWk4PAPcEGwYCCgakl6jHMn6oO_WfNBaYBdTDWYZqo4yA-J9HYAB6dLkozX_yFx/s1600/tumblr_ln60apgdJ71qfzhq5.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-OeWIoPzvhS3yJTx32v0edEkPWUGvNHJt-M_W9vlKXaY1FtyuqoXlGwyA_CeZfqYUo4xZm8fCsqJIpgWk4PAPcEGwYCCgakl6jHMn6oO_WfNBaYBdTDWYZqo4yA-J9HYAB6dLkozX_yFx/s320/tumblr_ln60apgdJ71qfzhq5.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5622063454746536690" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXQyy6lbefVbsKEhg42zaredpFytlfRLLW-EaeDON6NBvLvhwmpuxQ8UsaqkuNK-wt-QtZ3lnwW9vyePSVMrTW69NwoMX9z0Qnfay5T63wDr8kztdqSc_D9AUdK6l76cWTzzLWH8lSU2TR/s1600/tumblr_lkr3ka48MA1qfzhq5.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXQyy6lbefVbsKEhg42zaredpFytlfRLLW-EaeDON6NBvLvhwmpuxQ8UsaqkuNK-wt-QtZ3lnwW9vyePSVMrTW69NwoMX9z0Qnfay5T63wDr8kztdqSc_D9AUdK6l76cWTzzLWH8lSU2TR/s320/tumblr_lkr3ka48MA1qfzhq5.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5622063451414065986" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXX4H6PdoKo41jMQS88f4ywqnjb-_W36iW8S0y_thclNfFQQb71pxSDMGZ6Sg5O63TONKypqBYN9foayrlU_ZecbybP9rupIxDJsBuyly6oXckaPOJWsQm4gmABj0fgU_wYNydZpvopk51/s1600/tumblr_lkagz9AVPD1qfzhq5.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXX4H6PdoKo41jMQS88f4ywqnjb-_W36iW8S0y_thclNfFQQb71pxSDMGZ6Sg5O63TONKypqBYN9foayrlU_ZecbybP9rupIxDJsBuyly6oXckaPOJWsQm4gmABj0fgU_wYNydZpvopk51/s320/tumblr_lkagz9AVPD1qfzhq5.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5622063449591807410" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHI2UaPKBP8WSC15bv8Gg2lmkD3-0LdKosc-HykK1LHadwKzWEhuV07O3YU_uL5B1qnA8yKefE2CBHuquYML5BN55bMZX9mgBVW1T1S_QzeJYchy0dRs7BSZsCGEtW4CfHsmGJNHwevsVx/s1600/tumblr_ln60hhbzwc1qfzhq5.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHI2UaPKBP8WSC15bv8Gg2lmkD3-0LdKosc-HykK1LHadwKzWEhuV07O3YU_uL5B1qnA8yKefE2CBHuquYML5BN55bMZX9mgBVW1T1S_QzeJYchy0dRs7BSZsCGEtW4CfHsmGJNHwevsVx/s320/tumblr_ln60hhbzwc1qfzhq5.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5622063465373607730" border="0" /></a> <span style="font-style: italic;"><br /></span><div style="text-align: center;"><span style="font-style: italic;">you may also love this</span> -->> <a href="http://emptyyourcloset.tumblr.com">Nothing To Wear</a><br /></div>wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-36646006517513412972011-06-25T13:51:00.006+07:002011-06-25T15:01:22.986+07:00wisudawan-wisudawati HMI FE UII<span style="font-family:georgia;">Selamat atas diwisudanya kader HMI MPO FE UII, 25 Juni 2011</span><br /><br /><span style="font-weight: bold; font-family:georgia;" >Reza Mochammad [</span><span style="font-family:georgia;">Akuntansi 2004</span><span style="font-weight: bold; font-family:georgia;" >]<br />LaPMI cabang Yogyakarta periode 2008/2009<br /><br /><br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="font-family: georgia;" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHjVy1v7x5bl-2lv5vgF-U8mMpLj4OSODzW8EbSo-gJKi9tU6VUyriaudgvkVaPNSWHaM880VbR6t-LGdRI4kqrajTJHuQSpAQkazLU-rhYIipCugwGbmHmie-1AQ3t89cNco8vM3yKTIJ/s1600/132844_1526493198537_1120884619_31218412_2182609_o.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHjVy1v7x5bl-2lv5vgF-U8mMpLj4OSODzW8EbSo-gJKi9tU6VUyriaudgvkVaPNSWHaM880VbR6t-LGdRI4kqrajTJHuQSpAQkazLU-rhYIipCugwGbmHmie-1AQ3t89cNco8vM3yKTIJ/s320/132844_1526493198537_1120884619_31218412_2182609_o.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5622046875481310914" border="0" /></a><br /><span style="font-weight: bold; font-family:georgia;" >Zhafiri Luthfi</span><span style="font-family:georgia;"> [Manajemen 2007]</span><br /><span style="font-weight: bold;">Kepala Bidang Pers (sekarang unit PMIK) HMI Komisariat FE UII 2008/2010</span><br /><br /><a style="font-family: georgia;" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW6uqhlujWsU8M8FrDWpoEP1qqmyn6LX92D-UjdYRaihVRLDoyI8Rl9m3nN6wmoccE6ORdfOrXmzbKXHLzKXRTPwhNJKQgUvIQ39klp_jNP4OKzvPWPLhdEIppud5fYiI8H39_tLZ7s7Ze/s1600/207556_1669890549321_1299066721_31425290_5023832_n.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 233px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW6uqhlujWsU8M8FrDWpoEP1qqmyn6LX92D-UjdYRaihVRLDoyI8Rl9m3nN6wmoccE6ORdfOrXmzbKXHLzKXRTPwhNJKQgUvIQ39klp_jNP4OKzvPWPLhdEIppud5fYiI8H39_tLZ7s7Ze/s320/207556_1669890549321_1299066721_31425290_5023832_n.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5622047028402950434" border="0" /></a><span style="font-family:georgia;"> </span><br /><span style="font-family:georgia;">dan </span><span style="font-weight: bold; font-family:georgia;" >Risa Wahyuni</span><span style="font-family:georgia;"> [Akuntansi 2007]</span><br /><span style="font-weight: bold;">Unit Akademik HMI Komisariat FE UII 2011/2012</span><br /><br /><br />LaPMI mengucapkan:<br /><br /><div style="text-align: center; font-weight: bold; color: rgb(0, 102, 0);">SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU ^.^<br />Semoga Bisa Mengaplikasikan Kearifan Ilmu<br />Dari Perguruan Tinggi Dalam Jenjang Baru Hidup Kawan-Kawan...<br /></div><br /><br /><div style="text-align: right;">doa terhangat kami untuk kalian,<br />yakin usaha sampai....<br /></div>wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-85975739170563792602011-06-24T00:02:00.005+07:002011-06-25T13:03:33.138+07:00Doa Untuk Ruyati<div style="text-align: justify;">23 Juni 2011 pukul 20.00 WIB, Tugu Yogyakarta dipadati dengan kader HMI yang menghijau-hitamkan malam. Nasib Ruyati, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dihukum pancung di Arab menjadi keprihatinan tersendiri yang membangkitkan rasa solidaritas kader HMI di lingkungan cabang Yogyakarta untuk melaksanakan aksi Doa Bersama Untuk Relawan Yang Terdampar. “Reformasi Birokrasi dan Ketegasan Pemerintah Sebagai Solusi”. Reza Pahlevi, salah satu staff bidang KPK cabang Yogyakarta bertindak sebagai koordinator lapangan. Dan Toyo, kader komisariat FE UII, menjadi agitator dalam aksi yang diselingi dengan pertunjukkan teatrikal dari sanggar <span style="font-style: italic;">Terpinada</span> FH UII, pembacaan puisi, dan menyalakan lilin bersama.<br /><br />Aksi yang dilengkapi dengan keranda bertudung putih, bunga, dan dupa itu menyampaikan ungkapan kekecewaan terhadap kegagalan presiden SBY dalam mengemban amanah, yang tertuang dalam beberapa tuntutan. Antara lain: 1. segera realisasikan reformasi birokrasi secepatnya, 2. presiden bertindak cepat dan tegas menyelesaikan kasus ini agar tidak terulang kembali di masa depan, 3. mengganti tenaga kerja dan keimigrasian, mentri luar negeri dan ketua badan nasional pengiriman dan perlindungan TKI dari jabatannya.<br /><br />Menyanyikan lagu <span style="font-style: italic;">Syukur</span> bersama-sama, serta mengumandangkan takbir menjadi salah satu ritual yang menambah khidmat suasana aksi yang diikuti oleh banyak kader akhwat ini. Hingga lagu <span style="font-style: italic;">Indonesia Raya </span>dan <span style="font-style: italic;">lafadz hamdallah</span> menutup kegiatan aksi.(#UF)<br /><br /></div>wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-21325652473909550262011-06-08T20:18:00.000+07:002011-06-08T20:20:18.789+07:00Gadis Melayu<div style="text-align: center;"><span style="font-family: georgia;">katanya kau gadis melayu</span><br /><span style="font-family: georgia;">nyanyian sendumu</span><br /><span style="font-family: georgia;">lemah gemulai tubuhmu</span><br /><span style="font-family: georgia;">tabiat lakumu</span><br /><span style="font-family: georgia;"> mengabadi dalam kitab kehidupan </span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">oh, gadis melayu</span><br /><span style="font-family: georgia;">dulu dan kini</span><br /><span style="font-family: georgia;">apakah ikal rambutmu,</span><br /><span style="font-family: georgia;"> ramping tubuhmu,</span><br /><span style="font-family: georgia;">lentik jarimu</span><br /><span style="font-family: georgia;">seulas bibirmu,</span><br /><span style="font-family: georgia;">manis mulutmu</span><br /><span style="font-family: georgia;">masih seperti torehan dalam cerita nyanyian panjang?</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">gadis melayu...</span><br /><span style="font-family: georgia;">sekepal tanah dalam genggamanmu</span><br /><span style="font-family: georgia;">langit yang kau rebut dari bintang gemintang</span><br /><span style="font-family: georgia;">dan air yang mengaliri lekuk tubuhmu</span><br /><span style="font-family: georgia;">akan menjadi jawaban<br /><br /><br /></span><div style="text-align: right;"><span style="font-family: georgia;">Yogyakarta, 01 Mei 2011, 13.42<br />Jason<br /></span><span style="font-family: georgia;"></span></div></div>wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-25591234900280060232011-06-05T15:34:00.007+07:002011-06-07T12:57:53.089+07:00Citizen Journalism Sebagai Media Perjuangan Demi Kemaslahatan Umat<div style="text-align: justify; font-family: georgia;font-family:trebuchet ms;">Ada pepatah yang mengatakan bahwa kata-kata adalah senjata. Ada pula yang sampai dengan ekstrimnya berpandangan bahwa tulisan berbicara lebih lantang dari teriakan sekalipun. Hal ini tentunya hanya ingin menjelaskan betapa pentingnya bagi kita untuk mampu menuangkan buah pikiran atau ide-ide kita dalam bentuk tulisan.<a name='more'></a><br /><br />Himpunan Mahasiswa Islam adalah sebuah organisasi perkaderan dan perjuangan yang mempunyai tujuan ”Terbinanya mahasiswa Islam menjadi insan <span style="font-style: italic;">ulil albab</span> yang turut bertanggungjawab atas terwujudnya tatanan masyarakat yang diridhai oleh <span style="font-style: italic;">Allah Subhanahu Wata’ala</span>”, sebuah tujuan yang memiliki dualisme pembangunan. Diawali dengan pembangunan karakter anggotanya menjadi insan yang mampu menjadi insan yang berhasil menggunakan seluruh potensinya untuk pemberdayaan umat. Dan ditegaskan dengan pengelolaan sebuah masyarakat menjadi masyarakat yang bukan saling menghancurkan satu sama lain, dan mematikan keselarasan sosial, namun menjadi masyarakat yang saling membangun menuju kondisi yang lebih baik, berperadaban, dan diridhai Allah.<br /><br />Selama ini perjuangan kita masih identik dengan demonstrasi massa, tak jarang juga kekerasan menjadi jalan alternatif yang memutus tali toleransi umat. Padahal hal itu dilakukan dengan alasan untuk membela kepentingan serta aspirasi umat. LaPMI Cabang Yogyakarta mengajak kita semua untuk membangun kembali jalan untuk meretas kebenaran dan pencapaian masyarakat berperadaban intelektual. Dengan cara membudayakan <span style="font-style: italic;">citizen journalism.</span> Jurnalisme warga, jurnalisme yang diharapkan lebih independen dalam proses reportase dan mengabarkan kondisi terdekat dengan masyarakat. Menjadikan tulisan jurnalistik sebagai salah satu media perjuangan menuju kondisi masyarakat yang lebih baik. Karena mahasiswa, bukanlah sosok yang eksklusif serta jauh dari masyarakat, namun sosok yang berada dalam himpunan masyarakat, yang diharapkan menjadi tonggak perubahan ke arah yang lebih baik.<br /></div>wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-90632317388608487682011-05-27T15:52:00.001+07:002011-05-27T15:55:31.386+07:00LEM UII Bukan Event OrganizerDi dalam ruangan Kahar Mudzakir yang bernuansa hijau, dan berada di kompleks kampus UII terpadu Jalan Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta tersebut, Lembaga Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Indonesia mengadakan pelantikan bagi 51 orang fungsionaris barunya. Pengurus LEM UII yang baru ini, akan mengemban amanah memajukan LEM UII dan dinamika kelembagaan di universitas yang berdiri sejak 1945 tersebut, untuk periode tahun 2011 hingga 2012.<a name='more'></a><br /><br /><div style="text-align: justify;">Lembaga eksekutif tingkat universitas ini, sekarang dipimpin oleh seorang kader HMI Cabang Yogyakarta, Raja Rezki Perdana. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan bahwa periode ini merupakan keempat kalinya ia berpartisipasi dalam dinamika lembaga eksekutif kampus. Dijelaskannya, tiga tahun ia berdinamika di LEM Fakultas, dan kali ini ia kembali menempa jiwa kepemimpinannya di lembaga eksekutif, namun di tingkatan universitas. Raja, yang dikenal dengan gaya khas rambut kribonya yang selalu dibando ini juga menginginkan agar LEM tidak sekedar menjadi lembaga yang bergerak dalam kepanitiaan saja, sejenis <span style="font-style: italic;">Event Organizer</span>. Namun ia berharap LEM U bisa bersama-sama dengan LEM di tingkatan fakultas membangun kelembagaan dan mahasiswa di UII. Dengan berapi-api, di depan podium ia mengajak seluruh yang hadir di dalam ruangan untuk berproses bersama, “Bukan berusaha untuk menjadi orang yang berhasil, tapi berusahalah menjadi orang yang berguna”, kemudian ia menutup sambutannya dengan salam.(#UF)<br /></div>wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-70478737522815510322011-05-27T15:19:00.002+07:002011-05-27T16:11:43.185+07:00Pesan Untuk Generasi Pejuang<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF1_HvD2IKqqIMHyDhnFMBuDEA1q09eQTUQj6plhq3YYgRXemhbiiEc3rpqJO1k3qBSZCW-m9JmxQjXwMpe2j2mph7yJGE39_lxodHswD7m2k8bayMsJ2igBdKKVFri_uAUxXAYvEYPeC-/s1600/IMG_1569.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF1_HvD2IKqqIMHyDhnFMBuDEA1q09eQTUQj6plhq3YYgRXemhbiiEc3rpqJO1k3qBSZCW-m9JmxQjXwMpe2j2mph7yJGE39_lxodHswD7m2k8bayMsJ2igBdKKVFri_uAUxXAYvEYPeC-/s320/IMG_1569.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5611312158313527794" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><br />Bulan Mei, bulan yang diisi beberapa isu yang menarik. Hari pendidikan nasional, hari kebangkitan nasional, sekaligus hari buruh. Kemudian Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta merangkumnya dalam sebuah acara <span style="font-style: italic;">Presidential Lecture</span> di Graha Sabha Pramana, pada Kamis, 26 Mei 2011. Mengundang pembicara yang sudah tidak diragukan lagi kompetensinya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, Bapak Prof.Dr.-Ing.B.J.Habibie, untuk memberikan kajian yang bertema Membangun Daya Saing Bangsa: Tantangan dan Pilihan Kebijakan, di depan 1900<span style="font-style: italic;">-an</span> peserta.<a name='more'></a><br /><br />Sebelumnya, acara dibuka oleh pembawa acara, kemudian sambutan dari Bapak Dr.Sujarwadi, M.Eng, Ph.D selaku rektor UGM. Dalam sambutannya ia juga mengungkapkan bahwa acara <span style="font-style: italic;">presidential lecture</span> ini dilaksanakan sebagai salah satu bagian penting untuk membangun <span style="font-style: italic;">intelegential network</span>. Juga merupakan bagian pencerah, perekat ilmu pengetahuan untuk membangun negara. Yang menjadi moderator adalah Dr. Sugiharto, MBA, sebelum Pak Habibie, <span style="font-style: italic;">-begitu pemateri kerap disapa-</span> memberikan kajiannya berkaitan dengan tema, ia mengungkapkan bahwa aturan-aturan Penanaman Modal Asing di negara kita tergolong sangat liberal. Ia juga berujar bahwa pak Habibie saat menjadi <span style="font-style: italic;">role model</span> kaum muda Indonesia.<br /><br />Masuk ke dalam materi, pak Habibie, mengawalinya dengan obrolan ringan terkait IPTEK, yang diselipi kisah-kisah mengenang kebersamaannya bersama Almarhumah Ibu Ainun. Kemudian diikuti dengan pemutaran video terkait proyek teknologi tepat guna, pesawat, kapal tanker, kereta api hasil buatan dalam negeri. Presiden yang bertubuh mungil dan berkacamata ini mampu membawa para peserta <span style="font-style: italic;">presidential lecture</span> untuk berkali-kali bertepuk tangan atas prestasi anak negeri yang diungkapkannya. Dengan penuh ekspresi, ia berkisah banyak mengenai pentingnya kita mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Dan dalam mendukung hal tersebut, diperlukan pemimpin yang dapat memimpin dengan baik. Kalau Indonesia dipimpin dengan baik, maka tidak akan kalah dengan bangsa lain manapun. Ia menekankan bahwa teknologi tepat guna merupakan hal terpenting dalam usaha memajukan bangsa kita. Pengembangan dan penerapan IPTEK adalah hal yang penting dan diperlukan dalam membentuk sumber daya manusia yang dapat terbaharukan.<br /><br />Sebagai bentuk langkah awal untuk mengembangkan kualitas pribadi kita, dan membangun daya saing, ada kata yang selalu diulang dan menjadi kata penutup dari Pak Habibie, “Anda adalah anda. Anda adalah keturunan dari bangsa pejuang, maka berdirilah anda di garis depan”. Ia berpandangan, bahwa sudah saatnya kita bangkit, karena pada dasarnya kita adalah orang-orang yang dilahirkan dari generasi yang tidak kenal lelah dalam memperjuangkan kesuksesan.(#UF)<br /><br /></div>wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-61061763466216902322011-05-27T15:13:00.002+07:002011-05-27T15:19:28.158+07:00SBY-BOEDIONO GAGAL MENGEMBAN AMANAH REFORMASI ‘98<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_3_YZCLs7xOkNFzoWVj8qEmO1gWaMbGV144u7hEFFyXbHGZlfimNP7CZjRefwbmv7B5S4DUj2ND3YC00Hot8lIdzNLwpc_nkYDs8bnqQ-88ioegNdqPKVTESawCU2Gac7qkgJnBhhtM2K/s1600/P1280017.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_3_YZCLs7xOkNFzoWVj8qEmO1gWaMbGV144u7hEFFyXbHGZlfimNP7CZjRefwbmv7B5S4DUj2ND3YC00Hot8lIdzNLwpc_nkYDs8bnqQ-88ioegNdqPKVTESawCU2Gac7qkgJnBhhtM2K/s320/P1280017.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5611307280860602514" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><br />PERNYATAAN SIKAP<br />21 Mei 1998 - 21 Mei 2011 <br /><br />Multikrisis yang melanda Indonesia saat ini berakar dari lemahnya <span style="font-style: italic;">leadership</span> pemerintahan Saat ini. Sebagian besar masyarakat menilai sudah waktunya terjadi perubahan besar di segala lini. Hal ini diperlukan agar rakyat bisa memperoleh hak-hak dasar dan kehidupan yang layak.<a name='more'></a><br /><br />Untuk itu perubahan kolektif secara benar merupakan angan-angan rakyat Indonesia saat ini.<br />Keniscayaan itu semakin mendesak mengingat rezim SBY-Boediono tidak mampu menjalankan dan mengemban amanah reformasi 98 mengenai hak-hak rakyat. Pemerintahan SBY-Boedino tidak mampu memimpin bangsa ini sesuai apa amanah Reformasi 98 saat itu. Alih-alih menjalankan dan mengemban amanah reformasi, pemerintahan saat ini malah memanfaatkan kekuasaannya untuk kepentingan yang bukan untuk kepentingan rakyat.<br /><br />Dengan ini kami HMI-MPO UIN SUNAN KALI JAGA mengajak seluruh elemen bangsa bersama-sama bergerak mewujudkan perubahan positif di Indonesia dengan melakukan aksi pada tanggal 21 Mei 2011 (13 tahun) untuk menyuarakan suara hati nurani rakyat. Jika memang suara kita tidak didendar karena tulinya hati nurani pemerintahan, maka saatnya kita mencari alternatif bersama-sama demi mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.<br /><br />Berikut adalah “Cita-cita rakyat Indonesia dari HMI-MPO untuk bangsa”:<br />1. Indonesia bebas dari pelangaran HAM dan mengusut tuntas pelanggaran HAM yang belum tersentuh oleh hukum<br />2. Tegakkan supremasi hukum tanpa diskriminasi<br />3. Tangkap, Adili, dan Hukum Perampok uang rakyat tanpa pandang bulu demi menjadikan bangsa indonesia terbebas dari KKN<br />4. Indonesia Bebas dari Kemiskinan Melalui Industrialiasasi yang kuat sehingga terciptanya kemakmuran sosial bagi seluruh rakyat indonesia<br />Terakhir , saatnya memproyeksikan kehidupan berbangsa dan bernegara bersama-sama antara pemerintah, rakyat dan elemen-elemen bangsa lainnya. yakin usaha sampai<br /><br /><br />Yogyakarta, 21 Mei 2011<br />Atas Nama Rakyat Indonesia<br /><br />HMI MPO UIN Sunan Kalijaga<br /><br /></div>wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8551804279992657666.post-24620638332257959752011-05-25T21:32:00.004+07:002011-05-27T14:30:01.892+07:00Quantum Learning<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhblcI4kV03vl3ESFFgCdo252pCBAo-OJb3AKD5Ipp4N9Tk739pOnfgkz0eRb4-7jMDTcHm-15TcTYGq-RjljJEfsDCm43dfgk5UTsT4fBZez6Yrck4VByYuvPnQnlx-1J617tO1WgJL-s5/s1600/quantum-learning.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhblcI4kV03vl3ESFFgCdo252pCBAo-OJb3AKD5Ipp4N9Tk739pOnfgkz0eRb4-7jMDTcHm-15TcTYGq-RjljJEfsDCm43dfgk5UTsT4fBZez6Yrck4VByYuvPnQnlx-1J617tO1WgJL-s5/s320/quantum-learning.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5610666916629152690" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Judul buku: <span style="font-style: italic;">Quantum Learning</span><br />Penerbit: KAIFA<br />Pengarang: Bobbi De Porter & Mike Hernacki<br />Jumlah Halaman: 365 halaman (<span style="font-style: italic;">soft cover</span>)<br />Bahasa: Bahasa Indonesia<br />Kategori: Psikologi<br /></div><br />Hanya ingin berbagi dengan teman-teman. Buku satu ini cukup menarik untuk dibaca, untuk yang belum pernah membacanya. Dan untuk yang pernah membaca bisa diulang lagi karena menurut saya buku ini cukup menjadi penyemangat untuk memperbaiki cara belajar serta membuat belajar jadi lebih menyenangkan.<a name='more'></a><br /><br /><span style="font-style: italic;">Quantum learning</span> adalah salah satu buku terjemahan yang diterbitkan oleh KAIFA yang sudah disesuaikan dengan budaya timur. Buku yang dikarang oleh Bobbi De Porter & Mike Hernacki telah menjadi buku <span style="font-style: italic;">best seller</span> & cukup banyak penulis terutama penulis buku motivasi menjadikannya salah satu rujukan dalam karyanya.<br />Buku ini merupakan telaah hasil eksperimen di <span style="font-style: italic;">Burklyn, Burke Timur Vermont</span> yaitu disalah satu sekolah bisnis ternama “Supercamp”.<br /><br />Secara singkat intinya:<br /><br />1. Menciptakan minat yang ampuh untuk belajar (AMBAK), apa manfaat bagiku mempelajari materi ini??<br />2. Belajar diikuti iringan musik barok , menata suasana yang rileks, karena dengan rileks otak lebih mudah menyerap ilmu.<br />3. Bagaimana cara belajar Anda termasuk orang visual, auditorial atau kinestetik.<br />4. Bagaimana Anda mengolah informasi, termasuk pemikir Acak Abstrak, Acak Konkret, Sequensial Abstrak, Sequensial konkret. Secara panjang lebar dijelaskan dalam buku ini<br />5. Teknik mencatat tingkat tinggi yaitu dengan peta pikiran serta metode tulis susun.<br /><br />Nah yang menarik lagi tentang cara membaca <span style="font-style: italic;">WrapSpeed,</span> yaitu membaca dengan kecepatan tinggi tanpa ada pengulangan pada kata kata tertentu sampai bacaan tersebut selesai dibaca serta membagi bahan bacaan menjadi 3 titik fokus mata. Dan ini sangat sesuai dengan cara kerja otak kita, karena otak mengolah data dari kalimat yang koheren bukan per kata.<br /><br />Bacalah, dan dapatkan ilmu tambahan yang selama ini belum pernah kamu temukan dibangku perkuliahan ataupun sekolah.<br /><br />(Desi Prastiwi)<br /></div>wartahimpunanhttp://www.blogger.com/profile/09367757831266971468noreply@blogger.com1